Refrensi Laporan Akhir Modul Anova Satu Arah - Statistika Industri
Berikut ini merupakan referensi Modul Korelasi dari Praktikum Statistika Industri
*Tidak disertakan gambar pada pengolahan software
*Tidak dijelaskan rumus pada perhitungan manual
*Artikel ini dibuat semata-mata hanya untuk membantu praktikan dimodul korelasi
Hal tersebut difungsikan untuk merahasiakan identitas dari kelompok yang bersangkutan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan
dunia industri yang semakin pesat menuntut setiap perusahaan untuk terus
berkembang. Dalam mengembangkan perusahaannya perusahaan harus melakukan
pengujian terhadap banyaknya kumpulan hasil pengamatan mengenai beberapa hal,
misalnya jenis produk, warna bahan disuatu perusahaan bervariasi antara satu
dengan lainnya. Hasil dari pengamatan yang dilakukan adalah berupa data
populasi. Data populasi yang didapat tentu akan beragam dari segi rata-rata
maupun variannya.
Permasalahan
yang terjadi pada setiap perusahaan bukanlah hal yang baru, karena pasti ada
hal-hal yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh perusahaan. Permasalahan
perusahaan yang sering terjadi adalah belum mengetahui keseragaman data dari
satu faktor yang mempengaruhi seperti yang
dialami oleh PT Petrichor yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur. Diawal tahun 2017, PT Petrichor mengalami
penurunan produksi, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui apakah jenis
jaket yang diproduksi memberikan perbedaan yang signifikan terhadap waktu
produksi jaket.
Dari
permasalahan tersebut dapat menggunakan ANOVA dalam prosesnya untuk
menyelesaikan masalah tersebut. secara umum, ANOVA digunakan untuk menguji
interaksi antara satu atau dua faktor dalam suatu percobaan dengan
membandingkan hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih. ANOVA terbagi menjadi
dua jenis metode yaitu ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah. ANOVA satu arah
merupakan metode pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan satu
faktor yang mempengaruhi. Sedangkan ANOVA dua arah merupakan metode pengujian
hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh.
Faktor-faktor pada ANOVA dua arah dapat diperhitungkan maupun tidak interaksinya.
Harapan
perusahaan PT Petrichor adalah perusahaan dapat mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan yang signifikan antara rata-rata waktu produksi yang dipengaruhi oleh
kelima jenis jaket yaitu Sweater, Hoodie,
Jumper, Varsity dan Bomber.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan laporan ini dibuat untuk mengetahui kesimpulan yang didapatkan dari
hasil pengolahan data pada studi kasus ini. Berikut merupakan tujuan
penulisannya.
1.
Mengetahui rata-rata jumlah waktu produksi dari kelima
jenis jaket selama 12 bulan adalah sama atau tidak pada sampel data yang sama
banyak.
2.
Mengetahui rata-rata jumlah waktu produksi dari kelima
jenis jaket selama 12 bulan adalah sama atau tidak pada sampel data yang tidak
sama banyak.
BAB II
STUDI KASUS
2.1.
Studi Kasus
Studi
kasus berisikan tentang masalah-masalah yang akan diselesaikan dengan
menggunakan metode ANOVA satu arah. Dalam studi kasus ini akan terdapat dua
kasus yaitu studi kasus untuk sampel yang sama banyak dan studi kasus dengan
sample yang tidak sama banyak.
2.1.1 Studi Kasus Jumlah Sampel Sama Banyak
Sebuah perusahaan bernama PT PETRICHOR bergerak di
bidang manufaktur dan distribusi. PT PETRICHOR adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi
berbagai macam jaket. Terdapat 5 jenis jaket yang diproduksi
oleh PT PETRICHOR yaitu Sweater, Jumper,
Hoodie, Varsity, dan Bomber. Perusahaan ingin membandingkan lama proses produksi
dari berbagai jenis jaket yang diproduksi. Pengamatan
dilakukan selama 12 bulan dengan menggunakan pengujian taraf nyata sebesar 5%
dan data diambil untuk setiap 20 pcs jaket yang telah diproduksi. Berikut merupakan data pengamatan
jumlah waktu produksi dari kelima jenis jaket tersebut.
Tabel 2.1 Data
Jumlah Waktu Produksi Jaket
Bulan Ke-
|
Jenis Jaket (jam)
|
||||
Sweater
(T1)
|
Jumper
(T2)
|
Hoodie
(T3)
|
Varsity
(T4)
|
Bomber
(T5)
|
|
1
|
232
|
235
|
225
|
234
|
208
|
2
|
229
|
221
|
214
|
232
|
198
|
3
|
230
|
233
|
220
|
227
|
201
|
4
|
224
|
226
|
221
|
230
|
192
|
5
|
235
|
235
|
214
|
231
|
211
|
6
|
234
|
231
|
216
|
235
|
204
|
Tabel 2.1 Data
Jumlah Waktu Produksi Jaket (Lanjutan)
Bulan Ke-
|
Jenis Jaket (jam)
|
||||
Sweater
(T1)
|
Jumper
(T2)
|
Hoodie
(T3)
|
Varsity
(T4)
|
Bomber
(T5)
|
|
7
|
221
|
230
|
224
|
240
|
205
|
8
|
227
|
223
|
223
|
228
|
212
|
9
|
222
|
222
|
220
|
234
|
191
|
10
|
233
|
231
|
216
|
238
|
210
|
11
|
224
|
232
|
215
|
230
|
202
|
12
|
231
|
227
|
218
|
234
|
201
|
Berdasarkan Tabel
2.1 dengan taraf nyata sebesar 5%, perusahaan ingin menguji apakah kelima jenis
jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie,
Varsity, dan Bomber terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap jumlah waktu produksi jaket.
2.1.2 Studi Kasus Jumlah Sampel Tidak Sama Banyak
Sebuah perusahaan bernama PT PETRICHOR bergerak di
bidang manufaktur dan distribusi. PT PETRICHOR adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi
berbagai macam jaket. Terdapat 5 jenis jaket yang diproduksi
oleh PT PETRICHOR yaitu Sweater, Jumper,
Hoodie, Varsity, dan Bomber. Perusahaan ingin membandingkan lama proses produksi dari berbagai jenis jaket yang
diproduksi. Pengamatan dilakukan selama 12 bulan dengan
menggunakan pengujian taraf nyata sebesar 5% dan data diambil untuk setiap 20
pcs jaket yang telah diproduksi. Berikut
merupakan
data pengamatan jumlah waktu produksi dari kelima jenis jaket tersebut.
Tabel 2.2 Data
Jumlah Waktu Produksi Jaket
Bulan Ke-
|
Jenis Jaket (jam)
|
||||
Sweater
(T1)
|
Jumper
(T2)
|
Hoodie
(T3)
|
Varsity
(T4)
|
Bomber
(T5)
|
|
1
|
234
|
231
|
214
|
230
|
201
|
2
|
229
|
221
|
221
|
234
|
198
|
3
|
227
|
230
|
220
|
227
|
208
|
4
|
233
|
222
|
214
|
234
|
192
|
Tabel
2.2 Data Jumlah Waktu Produksi Jaket (Lanjutan)
Bulan Ke-
|
Jenis Jaket (jam)
|
||||
Sweater
(T1)
|
Jumper
(T2)
|
Hoodie
(T3)
|
Varsity
(T4)
|
Bomber
(T5)
|
|
5
|
235
|
235
|
225
|
231
|
210
|
6
|
232
|
235
|
216
|
240
|
204
|
7
|
221
|
233
|
220
|
235
|
212
|
8
|
230
|
223
|
223
|
228
|
205
|
9
|
222
|
226
|
224
|
232
|
191
|
10
|
224
|
-
|
216
|
238
|
211
|
11
|
-
|
-
|
-
|
-
|
202
|
12
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Berdasarkan Tabel
2.2 dengan taraf nyata sebesar 5%, perusahaan ingin menguji apakah kelima jenis
jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie,
Varsity, dan Bomber terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap jumlah waktu produksi jaket.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1.
Pengujian
dan Pengolahan Data
Pengujian
data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data sudah sesuai dengan
asumsi-asumsi ANOVA yaitu populasi memiliki standar deviasi yang sama,
berdistribusi normal, dan populasi bersifat independen. Pengujian data ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan Software
yaitu aplikasi SPSS 16.0. Pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata jenis
jaket untuk terhadap rata-rata waktu produksi pada jumlah sampel sama banyak
dan jumlah sampel tidak sama banyak. Pengolahan data dibagi menjadi dua yaitu
perhitungan secara manual dan pengolahan data menggunakan bantuan Software SPSS 16.0.
3.1.1 Pengujian Data
Pengujian data dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah data sudah sesuai dengan asumsi-asumsi ANOVA yaitu populasi
memiliki standar deviasi yang sama, berdistribusi normal, dan populasi bersifat
independen. Berikut merupakan langkah-langkah pengujian data untuk ANOVA satu
arah dengan sampel sama banyak dan sampel tidak sama banyak.
1.
Pengujian Data Jumlah Sampel
Sama Banyak
Pengujian data
dengan jumlah sampel sama banyak digunakan untuk mengetahui apakah data sudah
sesuai dengan hipotesis yang di inginkan atau belum
dan berfungsi untuk mengetahui apakah data tersebut dapat menggunakan ANOVA
satu arah atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0. Berikut merupakan
hasil pengujian data sampel sama banyak dan analisisnya.
Gambar 3.1 Test of Normality
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal atau tidak.
Penetapan
hipotesis dari uji normalitas yaitu hipotesis awal (H0) populasi
berdistribusi normal dan hipotesis alternatif (H1) populasi tidak
berdistribusi normal. Jika nilai signifikan bernilai lebih dari 0,05 maka H0
diterima, populasi berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikan
bernilai kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, populasi tidak
berdistribusi normal. Data pengamatan pada studi kasus jumlah sampel sama
banyak berjumlah 60 data maka nilai signifikan yang digunakan yaitu nilai
signifikan pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Gambar 3.1,
terdapat 5 varians jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, dan Bomber. Nilai signifikan untuk jaket
jenis Sweater yaitu 0,2 dan dengan
derajat kebebasan sebesar 12. Nilai signifikan untuk jaket jenis Jumper yaitu 0,2 dan dengan derajat
kebebasan sebesar 12. Nilai signifikan untuk jaket jenis Hoodie yaitu 0,2 dan dengan derajat kebebasan sebesar 12. Nilai
signifikan untuk jaket jenis Varsity
yaitu 0,2 dan dengan derajat kebebasan sebesar 12. Nilai signifikan untuk jaket
jenis Bomber yaitu 0,2 dan dengan
derajat kebebasan sebesar 12. Berdasarkan hasil output diatas besarnya
nilai signifikan kelima jenis jaket tersebut pada kolom Kolmogorov-Smirnov
lebih besar dari pada 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data jumlah sampel sama banyak sudah memenuhi uji normalitas
dan data hasil pengamatan berdistribusi normal.
Gambar 3.2 Test of Homogeneity of Variance
Uji Homogenitas adalah sebuah uji yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui varians
dari beberapa populasi sama atau tidak. Penetapan hipotesis dari uji
homogenitas yaitu hipotesis awal (H0) varians dari populasi
bersifat homogen dan hipotesis alternatif (H1) varians dari
populasi tidak bersifat homogen. Uji homogenitas dapat dilihat pada bagian based on mean karena berdasarkan
hipotesis sebelumnya, pengolahan data menggunakan metode ANOVA digunakan untuk
mengamati apakah terdapat perubahan rata-rata waktu produksi yang dipengaruhi
oleh kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber. Jika besarnya nilai signifikan
bernilai lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, varians berasal dari populasi bersifat
homogen. Jika besarnya nilai signifikan kurang dari 0,05 maka H0
ditolak, varians berasal dari
populasi tidak bersifat homogen. Berdasarkan Gambar 3.2, didapatkan signifikasi
based on mean sebesar 0,215 lebih
besar dari 0,05 maka H0 diterima yang artinya varians berasal dari populasi yang bersifat
homogen. Levene Statistic menunjukkan
angka 1,5 yang memiliki arti semakin
kecil nilainya maka semakin besar tingkat homogenitasnya dan nilai signifikan
semakin besar. Nilai derajat bebas (degree of freedom) pada kolom pertama menunjukkan pembilang (numerator) pada tabel F dan dapat
dicari dengan cara nilai jumlah kolom 5 dikurangi 1 yaitu bernilai 4. Sedangkan
pada derajat bebas pada kolom kedua menunjukkan penyebut (denominator) pada tabel F dan dapat dicari dengan cara nilai
jumlah kolom 5 dikali banyak data tiap kolom dikurangi 1 yaitu 5 dikali 11,
sehingga didapatkan hasil 55.
2.
Pengujian Data Jumlah Sampel
Tidak Sama Banyak
Pengujian data
jumlah sampel tidak sama banyak dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah
sesuai dengan hipotesis yang diinginkan atau belum. Pengujian data ini juga berfungsi
untuk mengetahui apakah data sudah memenuhi asumsi-asumsi ANOVA dan dapat
digunakan dalam ANOVA satu arah atau tidak. Langkah pertama dalam melakukan
pengujian data adalah dengan membuka aplikasi SPSS 16.0. SPSS atau Statistical Package for the Social Science
yaitu aplikasi untuk menguji dan mengolah segala sesuatu yang berhubungan
dengan statistika. Berikut merupakan output dari pengujian data sampel
tidak sama banyak.
Gambar
3.3 Output Test Of Normality
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal atau tidak pada pengujian data dengan jumlah sampel tidak
sama banyak. Penetapan
hipotesis dari uji normalitas yaitu hipotesis awal (H0) populasi
berdistribusi normal dan hipotesis alternatif (H1) populasi tidak
berdistribusi normal. Nilai signifikansi merupakan nilai kebenaran dari suatu
hipotesis yang memiliki pengaruh antara diterimanya atau ditolaknya hasil dari
hipotesis. Jika nilai signifikan bernilai lebih dari 0,05 maka H0
diterima, dan populasi berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikan
bernilai kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, dan populasi tidak
berdistribusi normal. Data pengamatan pada studi kasus jumlah sampel tidak sama
banyak berjumlah 50 data maka nilai signifikan yang digunakan yaitu nilai
signifikan pada kolom Shapiro-Wilk. Berdasarkan Gambar 3.3, terdapat 5 varians jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, dan Bomber. Nilai signifikan untuk jaket
jenis Sweater yaitu 0,445 dan dengan
derajat kebebasan sebesar 10. Nilai signifikan untuk jaket jenis Jumper yaitu 0,230 dan dengan derajat
kebebasan sebesar 9. Nilai signifikan untuk jaket jenis Hoodie yaitu 0,312 dan dengan derajat kebebasan sebesar 10. Nilai
signifikan untuk jaket jenis Varsity
yaitu 0,906 dan dengan derajat kebebasan sebesar 10. Nilai signifikan untuk
jaket jenis Bomber yaitu 0,424 dan
dengan derajat kebebasan sebesar 11. Berdasarkan hasil output diatas
besarnya nilai signifikan kelima jenis jaket tersebut pada kolom Shapiro-Wilk
lebih besar dari pada 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data jumlah sampel sama banyak sudah memenuhi uji normalitas dan data
hasil pengamatan berdistribusi normal.
Gambar 3.4 Output
Test Of Homogeneity Of Variance
Uji Homogenitas adalah sebuah uji yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui varians
dari beberapa populasi sama atau tidak. Penetapan hipotesis dari uji
homogenitas yaitu hipotesis awal (H0) varians dari populasi
bersifat homogen dan hipotesis alternatif (H1) varians dari
populasi tidak bersifat homogen. Uji homogenitas dapat dilihat pada bagian based on mean karena berdasarkan
hipotesis sebelumnya, pengolahan data menggunakan metode ANOVA digunakan untuk
mengamati apakah terdapat perubahan rata-rata waktu produksi yang dipengaruhi
oleh kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber. Jika besarnya nilai signifikan
bernilai lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, varians berasal dari populasi bersifat
homogen. Jika besarnya nilai signifikan kurang dari 0,05 maka H0
ditolak, varians berasal dari
populasi tidak bersifat homogen. Berdasarkan Gambar 3.4, didapatkan signifikasi
based on mean sebesar 0,234 > 0,05
maka H0 diterima yang artinya varians berasal dari populasi bersifat homogen. Levene Statistic menunjukkan angka 1,447
yang berarti semakin
kecil nilainya maka semakin besar tingkat homogenitasnya dan nilai signifikan
semakin besar. Nilai derajat bebas (degree of freedom) pada kolom pertama menunjukkan pembilang (numerator) pada tabel F dan dapat
dicari dengan cara nilai jumlah kolom 5 dikurangi 1 yaitu bernilai 4. Sedangkan
pada derajat bebas pada kolom kedua menunjukkan penyebut (denominator) pada tabel F dan dapat dicari dengan cara banyaknya
data dikurangi dengan banyaknya kelas yaitu 50 dikurangi 5, sehingga didapatkan
hasil 45.
3.1.2 Perhitungan Manual
Perhitungan manual
dilakukan untuk menentukan formulasi hipotesis, menentukan taraf nyata dan
nilai F tabel, menentukan kriteria pengujian, nilai uji statistika dan menarik
kesimpulan.
1.
Perhitungan Manual Jumlah
Sampel Sama Banyak
Perhitungan
manual sama banyak dilakukan dengan langkah langkah berurutan sampai dengan
pengambilan kesimpulan dari hasil data pengamatan. Berikut tabel perhitungan
manual untuk jumlah sampel sama banyak.
A = Sweater,
B = Jumper, C = Hoodie, D = Varsity, E = Bomber
Tabel 3.1
Data Perhitungan Manual Jumlah Sampel Sama Banyak
Bulan
Ke-
|
Jenis Jaket
|
||||
A2
|
B2
|
C2
|
D2
|
E2
|
|
1
|
53824
|
55225
|
50625
|
54756
|
43264
|
2
|
52441
|
48841
|
45796
|
53824
|
39204
|
3
|
52900
|
54289
|
48400
|
51529
|
40401
|
4
|
50176
|
51076
|
48841
|
52900
|
36864
|
5
|
55225
|
55225
|
45796
|
53361
|
44521
|
6
|
54756
|
53361
|
46656
|
55225
|
41616
|
7
|
48841
|
52900
|
50176
|
57600
|
42025
|
8
|
51529
|
49729
|
49729
|
51984
|
44944
|
9
|
49284
|
49284
|
48400
|
54756
|
36481
|
10
|
54289
|
53361
|
46656
|
56644
|
44100
|
11
|
50176
|
53824
|
46225
|
52900
|
40804
|
12
|
53361
|
51529
|
47524
|
54756
|
40401
|
Total
|
626802
|
628644
|
574824
|
650235
|
494625
|
a. Menentukan Formulasi Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dengan menentukan hipotesis, peneliti dapat menentukan arah dan
pedoman kerja penelitian. Berikut merupakan hipotesis dari pengolahan data
menggunakan metode ANOVA satu arah dengan jumlah sampel sama banyak (Hasan,2001).
H0: rata-rata jumlah waktu
produksi terhadap kelima jenis jaket
yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber tidak memiliki perbedaan
yang signifikan.
H1:
sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan.
b. Menentukan
taraf nyata (α) beserta F tabel
Taraf
nyata (α) dikenal pula dengan sebutan tingkat nyata. Taraf nyata yang digunakan
yaitu sebesar 5%. Taraf nyata digunakan dalam statistik sebagai acuan untuk
mengetahui apakah sesuatu yang diberikan/diberlakukan terhadap suatu obyek akan
dapat memberikan dampak. Nilai F tabel dapat dicari dengan menggunakan derajat
pembilang dan penyebut.
α
= 5% = 0,05
v1 = (k – 1)
= 5
– 1
= 4
v2 = k(n – 1)
=
5(12 – 1)
=
55
F0,05
(4,55) = x + (z-x)
= 2,61 + (2,53 – 2,61)
= 2,61 + (-0,08)
= 2,61 – 0,06
= 2,55
Berdasarkan dari perhitungan diatas, didapatkan nilai F0,05 (4,55) sebesar 2,55
c. Menentukan kriteria pengujian
Kriteria
Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai
kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
Berikut merupakan kriteria pengujian untuk ANOVA satu arah dengan jumlah sampel
sama banyak :
H0 diterima apabila F0 ≤ 2,55
H0 ditolak apabila F0 > 2,55
d. Membuat analisis variansnya dalam bentuk tabel ANOVA
Untuk
mengetahui analisis varians dalam
bentuk tabel ANOVA, langkah pertama yaitu mencari jumlah kuadrat total (JKT),
jumlah kuadrat kolom (JKK), dan jumlah kuadrat eror (JKE). JKT adalah jumlah
kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata totalnya. JKK adalah
jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata total kolom. JKE
adalah selisih jumlah kuadrat total dengan jumlah kuadrat kolom.
n=12,
k=5, N=60
n1=12 n2=12 n3=12 n4=12 n5=12
T1=
2742 T3= 2626 T5= 2435
T2=
2746 T4= 2793 Ttotal= 13342
JKT= 2975130 – 2966816,067
= 8313,933
JKK= 2973752,5 – 2966816,067
= 6936,433
JKE= JKT - JKK
= 8313,933 – 8313,933
= 25,045
F0 = 69,238
Tabel
3.2 ANOVA Jumlah Sampel Sama
Banyak
Sumber Varians
|
Jumlah Kuadrat
|
Derajat Bebas
|
Rata-Rata Kuadrat
|
F0
|
Rata-Rata
Kolom
|
6936,433
|
4
|
1734,108
|
69,238
|
Error
|
1377,5
|
55
|
25,045
|
|
Total
|
8313,933
|
59
|
e.
Kesimpulan
Dikarenakan
F0 = 69,238 > F0,05(4;55)= 2,55 maka H0
ditolak. Jadi terdapat pengaruh antara lama waktu proses produksi jaket
terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber.
2.
Perhitungan Manual Jumlah
Sampel Tidak Sama Banyak
Perhitungan
manual tidak sama banyak dilakukan dengan langkah-langkah berurutan sampai
dengan pengambilan kesimpulan dari hasil data pengamatan. Berikut tabel
perhitungan manual jumlah sampel tidak sama banyak.
A = Sweater, B = Jumper, C = Hoodie, D = Varsity, E = Bomber
Tabel 3.3
Data Pengamatan Jumlah Sampel Tidak Sama Banyak
Bulan
Ke-
|
Jenis Jaket
|
||||
A2
|
B2
|
C2
|
D2
|
E2
|
|
1
|
234
|
231
|
214
|
230
|
201
|
2
|
229
|
221
|
221
|
234
|
198
|
3
|
227
|
230
|
220
|
227
|
208
|
4
|
233
|
222
|
214
|
234
|
192
|
5
|
235
|
235
|
225
|
231
|
210
|
6
|
232
|
235
|
216
|
240
|
204
|
7
|
221
|
233
|
220
|
235
|
212
|
8
|
230
|
223
|
223
|
228
|
205
|
9
|
222
|
226
|
224
|
232
|
191
|
10
|
224
|
-
|
216
|
238
|
211
|
11
|
-
|
-
|
-
|
-
|
202
|
12
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
a.
Menentukan Formulasi
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena
masih harus dibuktikan kebenarannya. Dengan menentukan hipotesis, peneliti
dapat menentukan arah dan pedoman kerja penelitian. Berikut merupakan hipotesis
dari pengolahan data menggunakan metode ANOVA satu arah dengan jumlah sampel
tidak sama banyak (Hasan,2001).
H0:
rata-rata jumlah waktu produksi dari kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity dan Bomber
selama 12 bulan adalah sama.
H1: sekurang-kurangnya terdapat satu rata-rata
jumlah waktu produksi dengan kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity dan Bomber selama 12 bulan adalah tidak sama.
b.
Menentukan taraf nyata (α) beserta F tabel
Taraf nyata (α) dikenal
pula dengan sebutan tingkat nyata. Taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 5%.
Taraf nyata digunakan dalam statistik sebagai acuan untuk mengetahui apakah
sesuatu yang diberikan/diberlakukan terhadap suatu obyek akan dapat memberikan
dampak. Nilai F tabel dapat dicari dengan menggunakan derajat pembilang dan penyebut.
α = 5% = 0,05
v1= k – 1
=
5 – 1
=
4
v2= N - k
=
50 – 5
=
45
F0,05 (4,45) = x + (z-x)
=
2,61 + (2,53 – 2,61)
=
2,61 + (-0,08)
=
2,61 – 0,02
=
2,59
c. Menentukan kriteria pengujian
Kriteria Pengujian adalah
bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho)
dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Berikut merupakan
kriteria pengujian untuk ANOVA satu arah dengan jumlah sampel tidak sama banyak
:
H0 diterima apabila F0 ≤ 2,59
H0 ditolak apabila F0 > 2,59
d. Membuat analisis variansnya dalam bentuk tabel ANOVA
Untuk mengetahui analisis varians dalam bentuk tabel ANOVA,
langkah pertama yaitu mencari jumlah kuadrat total (JKT), jumlah kuadrat kolom
(JKK), dan jumlah kuadrat eror (JKE). JKT adalah jumlah kuadrat selisih antara
skor individual dengan rata-rata totalnya. JKK adalah jumlah kuadrat selisih
antara skor individual dengan rata-rata total kolom. JKE adalah selisih jumlah kuadrat
total dengan jumlah kuadrat kolom.
N=50 n1=
10 n2= 9 n3=
10
N4= 10 n5=
11
T1 = 2287 T3
= 2193 T5 = 2234
T2 = 2056 T4
= 2329 Ttotal = 11099
JKT= 2471073 – 2463756,02
= 7316,98
JKK= 2469772,769 – 2463756,02
= 6016,749
JKE= JKT - JKK
= 7316,98 – 6016,749
= 28,894
F0 = 52,059
Tabel
3.4 ANOVA Satu Arah Jumlah
Sampel Tidak Sama Banyak
Sumber Varians
|
Jumlah Kuadrat
|
Derajat Bebas
|
Rata-Rata Kuadrat
|
F0
|
Rata-Rata
Kolom
|
6016,749
|
4
|
1504,187
|
52,059
|
Error
|
1300,231
|
45
|
28,894
|
|
Total
|
7316,98
|
49
|
e. Kesimpulan
Dikarenakan F0 = 52,059 lebih besar dari F0,05(4;55)=2,59,
maka H0 ditolak. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh antara lama
waktu proses produksi jaket terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie,
Varsity, dan
Bomber.
3.1.3 Pengolahan Software
Pengolahan software merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mempercepat dan mempermudah manusia dalam melakukan
perhitungannya dengan menggunakan bantuan software,
dan aplikasi SPSS 16.0 merupakan nama dari software
yang kami gunakan. perhitungan menggunakan software
pada ANOVA satu arah dibagi manjadi dua yaitu, pengolahan untuk jumlah sampel
sama banyak dan pengolahan untuk jumlah sampel tidak sama banyak.
1.
Pengolahan Software Jumlah Sampel Sama Banyak
Pengolahan software untuk jumlah sampel sama banyak bertujuan untuk mempermudah
dalam perhitungan antara pengaruh jenis jaket terhadap jumlah waktu produksi
dalam kurun waktu 12 bulan. Terdapat lima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber. Langkah pertama yaitu membuka aplikasi SPSS 16.0 terlebih
dahulu seperti pada gambar berikut.
Gambar
3.5 Tampilan Awal Variable View
Untuk
data pengamatan dengan jumlah sampel sama banyak variabel yang digunakan yaitu
jenis jaket dan jumlah waktu produksi. Langkah selanjutnya yaitu mengubah decimals menjadi nol (0) agar tidak
terdapat desimal dibelakang angka yang akan di masukan namun untuk kolom type, kolom width, kolom value, kolom
missing, kolom coloms, kolom align, dan
kolom scale tidak dirubah seperti
pada Gambar 3.6.
Gambar
3.6 Tampilan Kotak Dialog Value Labels
Langkah
berikutnya yaitu menambahkan variabel yang digunakan dalam perhitungan software
ke dalam variable view.
Adapun cara mengisi jenis varians
jenis jaket yaitu dengan mengisi pada kolom Values,
setelah itu mengklik add untuk
menambahkan pada daftar varians.
Melakukan langkah ini sebanyak 5 kali dengan jenis jaket yang berbeda, kemudian
jika sudah mengklik OK.
Gambar
3.7 Tampilan Akhir Variable View
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan data
pengamatan ke dalam tabel Data View sesuai
dengan kolom yang tersedia. Memasukkan data jenis jaket ke dalam kolom
Jenis_Jaket dan memasukkan data jumlah waktu produksi ke dalam kolom
Jumlah_Waktu_Produksi. Untuk kembali ke
halaman Data View dapat dilakukan
dengan cara mengklik Data View pada
ujung kiri bawah jendela SPSS 16.0.
Gambar
3.8 Tampilan Awal Data View
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan data
pengamatan ke dalam tabel data view
dengan jumlah data tiap jenis jaket sama banyak yaitu 12 data. Jumlah dari
keseluruhan data yaitu sebanyak 60 data.
Gambar
3.9 Tampilan Akhir Data View
Langkah berikutnya adalah melakukan
perhitungan ANOVA satu arah menggunakan software
dengan data pengamatan. Caranya yaitu mengklik menu Analyze lalu memilih Compare Mean
kemudian memilih One-Way ANOVA.
Gambar
3.10 Langkah Awal One-Way ANOVA
Langkah berikutnya yaitu nantinya akan
muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Pada kotak dialog tersebut, peneliti
dapat memilih variabel mana yang akan dimasukkan ke dalam Dependent List maupun Factor.
Gambar
3.11 Tampilan Awal Kotak Dialog One-Way
ANOVA
Pada Dependent
List, memasukkan variabel jumlah waktu produksi sedangkan variabel jenis
jaket pada kolom Factor. Setelah
sudah, maka tampilan akhir kotak dialog One-Way
ANOVA akan seperti ini.
Gambar 3.12
Tampilan Pengklasifikasian Variabel pada Kotak
Dialog
One-Way ANOVA
Langkah selanjutnya yaitu mengklik tombol Post Hoc pada samping kanan kotak dialog
One-Way ANOVA. Selanjutnya akan
muncul kotak dialog Post Hoc Multiple
Comparisons, lalu memilih Bonferroni dan
Tukey. Memasukkan Significance level sebesar 0,05 lalu
mengklik Continue. Akan muncul
tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar
3.13 Tampilan Kotak Dialog Post Hoc
Langkah selanjutnya yaitu mengklik tombol Options, kemudian memilih Descriptive, Homogeneity of Variance test, Mean
plot dan Exclude cases analysis by
analysis. Jika sudah, mengklik Continue
lalu OK.
Gambar
3.14 Tampilan Menu Options
Gambar berikut merupakan tampilan output yang didapatkan dari pengolahan software menggunakan tabel data
pengamatan. Terdapat 4 output yaitu
tabel Descriptives, tabel ANOVA, tabel Multiple Comparisons, dan tabel Homogeneous.
Gambar 3.15 Output Descriptives
Berdasarkan Gambar 3.15 menjelaskan tentang
banyaknya data, rata-rata (mean) dan
standar deviasi (Std. Deviation), Standard Error, batas atas penyimpangan rata-rata
dan batas bawah penyimpangan rata-rata untuk tingkat kepercayaan 95% (95% Confidence Interval for Mean – Lower
Bound dan Upper Bound) serta data
dengan terbesar (Maximum) dan
terkecil (Minimum) untuk setiap jenis
jaket yang berbeda. Banyaknya data untuk tiap jenis jaket yaitu sebanyak 12,
dengan total jumlah data sebanyak 60 data. Standar deviasi adalah batas
penyimpangan terbesar terhadap rata-rata. Sedangkan standard error adalah batas penyimpangan rata-rata terhadap standar
deviasi dari suatu populasi. Pada Gambar 3.23, pada jenis jaket sweater dengan data sebanyak 12 dan
rata-rata sebesar 228,5 didapatkan nilai standar deviasi sebesar 4,815 untuk
jenis jaket sweater dan nilai standard error sebesar 1,390.
Berdasarkan standar deviasi tersebut, didapatkan batas atas penyimpangan
rata-rata untuk jenis jaket Sweater yaitu
sebesar 225,44 dan 231,56 untuk batas bawah penyimpangan rata-ratanya dan dengan
nilai data terkecil yaitu 221 dan nilai data terbesar yaitu 235.
Gambar
3.16 Output ANOVA
Berdasarkan Gambar 3.16, output ANOVA menjelaskan tentang nilai jumlah kuadrat kolom (Between Groups) yaitu sebesar 6936,433, jumlah kuadrat error (Within Groups) yaitu sebesar 1377,5, jumlah kuadrat total (Total) yaitu sebesar 8313,93 dan nilai
F sebesar 69,238 dengan nilai signifikansi (Sig.)
sebesar 0,000.
Gambar 3.17
Output Multiple Comparisons
Berdasarkan Gambar 3.17, Output Multiple
Comparisons menjelaskan tentang
selisih nilai rata-rata suatu jenis jaket satu dengan jenis jaket lainnya, standard error, signifikansi dan batas
atas serta batas bawah penyimpangan maksimal untuk tingkat kepercayaan sebesar
95%. Pada output diatas untuk ANOVA satu arah dengan data sama banyak
menggunakan tabel Tukey HSD.
Gambar
3.18 Output Homogeneous
Berdasarkan Gambar 3.18, output Homogeneous terlihat bahwa rata-rata jumlah waktu produksi terbagi menjadi tiga kelompok berbeda dengan jumlah data (N) masing-masing jenis jaket sebanyak 12. Subset for alpha = 0,05 adalah pengelompokan nilai rata-rata untuk tiap jenis jaket. Jenis jaket Varsity merupakan jenis jaket dengan rata-rata waktu produksi tertinggi yaitu 232,75 sedangkan untuk jenis jaket Bomber memiliki rata-rata waktu produksi terendah yaitu sebesar 202,92. Pengelompokan subset memiliki arti bahwa jika nilai rata-rata untuk dua jenis jaket ditampilkan dalam kolom yang berbeda, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan di antara kedua jenis jaket tersebut.
2. Pengolahan Software Jumlah
Sampel Tidak Sama Banyak
Perhitungan Software untuk jumlah sampel sama banyak bertujuan untuk menghitung
pengaruh jenis jaket terhadap jumlah waktu produksi. Terdapat lima jenis jaket
yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber. Langkah pertama yaitu membuka aplikasi SPSS 16.0 terlebih
dahulu seperti pada gambar berikut.
Gambar
3.19 Tampilan Awal Variable View
Langkah
berikutnya yaitu menambahkan variabel yang digunakan dalam dalam perhitungan software
ke dalam variable view. Cara
mengisi jenis varians jenis jaket
yaitu dengan mengisi pada kolom Values, setelah
itu mengklik add untuk menambahkan
pada daftar varians. Melakukan
langkah ini sebanyak 5 kali dengan jenis jaket yang berbeda, kemudian jika
sudah mengklik OK.
Gambar 3.20
Tampilan Kotak Dialog Value Labels
Untuk
data pengamatan dengan jumlah sampel tidak sama banyak variabel yang digunakan
yaitu jenis jaket dan jumlah waktu produksi lalu mengubah desimal menjadi nol
(0) agar tidak terdapat desimal dibelakang angka yang akan di masukan seperti
pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21 Tampilan Akhir Variable View
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan data
pengamatan ke dalam tabel Data View.
Untuk kembali ke halaman Data View
dapat dilakukan dengan cara mengklik Data
View pada ujung kiri bawah jendela SPSS 16.0. Data View yaitu lembar kerja yang menampilkan variabel beserta data
yang ada dalam variabel tersebut.
Gambar
3.22 Tampilan Awal Data View
Tahapan selanjutnya memasukan data
pengamatan ke data view dengan jumlah
tidak sama banyak sejumlah 5 jenis jaket dan jumlah keseluruhan data adalah 50.
Gambar 3.23 Tampilan Akhir Data View
Langkah berikutnya memilih menu analyze lalu memilih compare mean dan memilih one-way ANOVA. Menu analyze pada SPSS adalah menu bar yang berfungsi untuk melakukan
analisis statistika. Compare mean adalah
uji perbandingan rata-rata yang digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel independent ataupun sampel perpasangan
dengan menghitung t student dan menampilkan probabilitas dua arah selisih dua
rata-rata.
Gambar 3.24 Ilustrasi Langkah Membuka Dialog
Box
One-Way ANOVA
Langkah berikutnya yaitu nantinya akan
muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Pada kotak dialog tersebut, peneliti
dapat memilih variabel mana yang akan dimasukkan ke dalam Dependent List maupun Factor.
Gambar
3.25 Tampilan Awal Kotak Dialog One-Way
ANOVA
Pada Dependent
List, memasukkan variabel jumlah waktu produksi sedangkan variabel jenis
jaket pada kolom Factor. Setelah sudah,
maka tampilan akhir kotak dialog One-Way
ANOVA akan seperti ini.
Gambar 3.26
Tampilan Pengklasifikasian Variabel pada Box
Dialog
One-Way ANOVA
Langkah selanjutnya yaitu mengklik tombol Post Hoc pada samping kanan kotak dialog
One-Way ANOVA. Selanjutnya akan
muncul kotak dialog Post Hoc Multiple
Comparisons, lalu memilih Bonferroni dan
Tukey. Memasukkan Significance level sebesar 0,05 lalu
mengklik Continue. Akan muncul
tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.27 Kotak Dialog Post Hoc
Langkah selanjutnya yaitu mengklik tombol Options, kemudian memilih Descriptive, Homogeneity of Variance test, Mean
plot dan Exclude cases analysis by
analysis. Jika sudah, mengklik Continue
lalu OK.
Gambar 3.28 Tampilan Menu Options
Gambar berikut merupakan output yang didapatkan dari pengolahan software menggunakan tabel data
pengamatan. Terdapat 4 output yaitu
tabel Descriptives, tabel ANOVA, tabel Multiple Comparisons, dan tabel Homogeneous.
Gambar 3.29 Tampilan Output Descriptives
Berdasarkan Gambar 3.29 menjelaskan tentang
banyaknya data, rata-rata (mean) dan
standar deviasi (Std. Deviation), Standard Error, batas atas penyimpangan
rata-rata dan batas bawah penyimpangan rata-rata untuk tingkat kepercayaan 95% (95% Confidence Interval for Mean – Lower
Bound dan Upper Bound) serta data dengan terbesar (Maximum) dan terkecil (Minimum)
untuk setiap jenis jaket yang berbeda. Banyaknya data untuk jenis jaket sweater yaitu 10 data. Banyaknya data
untuk jenis jaket jumper yaitu 9
data. Banyaknya data untuk jenis jaket hoodie
yaitu 10 data. Banyaknya data untuk jenis jaket varsity yaitu 10 data. Banyaknya data untuk jenis jaket bomber yaitu 11 data. Banyaknya seluruh
data yaitu sebanyak 50 data. Standar deviasi adalah batas penyimpangan terbesar
terhadap rata-rata. Sedangkan standard
error adalah batas penyimpangan rata-rata terhadap standar deviasi dari
suatu populasi. Pada Gambar 3.25, pada jenis jaket sweater dengan data sebanyak 10 dan rata-rata sebesar 228,7
didapatkan nilai standar deviasi sebesar 5,034 untuk jenis jaket sweater dan nilai standard error sebesar 1,592. Berdasarkan standar deviasi tersebut,
didapatkan batas atas penyimpangan rata-rata untuk jenis jaket sweater yaitu sebesar 232,30 dan 225,10
untuk batas bawah penyimpangan rata-ratanya dan dengan nilai data terkecil
yaitu 221 dan nilai data terbesar yaitu 235.
Gambar 3.30 Tampilan Tabel ANOVA
Berdasarkan Gambar
3.30, output ANOVA menjelaskan tentang nilai jumlah kuadrat kolom (Between Groups) yaitu sebesar 6016,749, jumlah kuadrat error (Within Groups) yaitu sebesar 1300,231, jumlah kuadrat total (Total) yaitu sebesar 7316,980 dan nilai
F sebesar 52,059 dengan nilai signifikansi (Sig.)
sebesar 0,000.
Gambar
3.31 Tampilan Output dari Tabel
Post Ho
Berdasarkan
Gambar 3.31, Output Multiple Comparisons menjelaskan
tentang selisih nilai rata-rata suatu jenis jaket satu dengan jenis jaket
lainnya, standard error, signifikansi
dan batas atas serta batas bawah penyimpangan maksimal untuk tingkat
kepercayaan sebesar 95%. Pada output diatas untuk ANOVA satu arah
dengan data sama banyak menggunakan tabel Bonferroni.
Gambar 3.32 Output
Homogeneous
Berdasarkan Gambar 3.32, output Homogeneous terlihat bahwa rata-rata jumlah waktu produksi terbagi menjadi tiga kelompok berbeda dengan jumlah data jaket Bomber sebanyak 11, jumlah data jaket Hoodie sebanyak 10, jumlah data Jumper sebanyak 9, jumlah data Sweater sebanyak 10 dan jumlah data jaket Varsity sebanyak 10. Subset for alpha = 0,05 adalah pengelompokan nilai rata-rata untuk tiap jenis jaket. Jenis jaket Varsity merupakan jenis jaket dengan rata-rata waktu produksi tertinggi yaitu 232,90 sedangkan untuk jenis jaket Bomber memiliki rata-rata waktu produksi terendah yaitu sebesar 203,09. Pengelompokan subset memiliki arti bahwa jika nilai rata-rata untuk dua jenis jaket ditampilkan dalam kolom yang berbeda, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan di antara kedua jenis jaket tersebut.
3.2
Analisis
Analisis merupakan
suatu penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, menelaah bagian-bagian
tersebut dan menghubungkan bagian-bagian tersebut untuk mendapatkan pengertian
yang tepat, dengan pemahaman secara keseluruhan. Analisis juga dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan memecahkan permasalahan dari (perhitungan, informasi,
fakta, kejadian, dan lain-lain) dan menguraikannya menjadi komponen-komponen
tertentu yang saling berkaitan sehingga lebih mudah untuk dipahaminya. Pada
penggunaan analisis ini akan dijelaskan berdasarkan pada perhitungan manual ANOVA
satu arah dan pengolahan software
ANOVA satu arah dengan SPSS 16.0. Perhitungan ini dilakukan untuk mencari tahu
perbandingan seperti apa yang dihasilkan dari perhitungan manual dan pengolahan
software menghasilkan hasil nilai
yang sama atau berbeda. Berikut ini penjelasan dari perhitungan manual dan
pengolahan software yang sebelumnya
telah diperoleh hasilnya.
3.2.1 Analisis Perhitungan Manual
Analisis
perhitungan manual dalam ANOVA satu arah terbagi menjadi dua jenis penyelesaian
yaitu dengan perhitungan manual jumlah sampel sama banyak dan dengan
perhitungan manual jumlah sampel tidak sama banyak. Berikut ini penjelasan dari
kedua penyelesaian tersebut.
1.
Analisis Perhitungan
Manual Jumlah Sampel Sama Banyak
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dengan menentukan hipotesis, peneliti dapat menentukan arah dan
pedoman kerja penelitian. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan
manual dengan sampel sama banyak didapatkan pada formula hipotesis H0 adalah
rata-rata jumlah waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber tidak memiliki
perbedaan yang signifikan dan H1 adalah sekurang-kurangnya terdapat
1 rata-rata jumlah waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan. Taraf nyata digunakan dalam statistik sebagai acuan untuk
mengetahui apakah sesuatu yang diberikan/diberlakukan terhadap suatu obyek akan
dapat memberikan dampak. Nilai taraf nyata yang digunakan sebesar 5% = 0,05
artinya 5 dari tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya
diterima, atau 95% yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar dengan peluang
kekeliruan atau toleransi kesalahan sebesar 5%. Nilai V1 sebesar 4
menunjukan kolom pada tabel F sebagai derajat bebas pembilang (numerator) dan V2 sebesar 55
menunjukan baris pada tabel F sebagai derajat bebas penyebut (denominator). Nilai F0,05(4;55) sebesar
2,55 artinya H0 diterima jika F0 ≤ 2,55 dan H0
ditolak jika F0 > 2,55. Analisis varians dari nilai JKT merupakan jumlah kuadrat total, dengan
menghitung kuadrat dari masing-masing data pengamatan dikurangi faktor koreksi
sehingga menghasilkan nilai sebesar 8313,933. Nilai JKK merupakan jumlah
kuadrat kelompok dihitung dengan mengkuadratkan jumlah kelompok dibagi dengan
jumlah data pengamatan lalu dikurangi dengan jumlah faktor koreksi sehingga
menghasilkan nilai sebesar 6936,433. Nilai JKE merupakan jumlah kuadrat eror yang
dihitung dengan mengurangkan nilai dari JKT dan JKK sehingga menghasilkan nilai
sebesar 1377,5 Rumus interpolasi digunakan untuk menentukan nilai pada tabel
dimana banyak nilai derajat kebebasan tidak tertera dalam tabel yang
dimaksudkan. Rata-rata kuadrat kolom yang diperoleh dari nilai JKK sebesar
6936,433 dan nilai rata-rata kuadrat kolom sebesar 1734,108. Rata-rata kuadrat
eror yang diperoleh dari nilai JKE sebesar 1377,5 dan nilai rata-rata kuadrat
eror kuadrat kolom sebesar 25,045 Sehingga menghasilkan nilai F0 dari
perhitungan S1 dibagi S2 menghasilkan nilai
sebesar 69,238. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa F0
= 69,238 > F0,05(4;55) = 2,55 maka H0 ditolak. Jadi
sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu produksi terhadap kelima
jenis jaket yaitu Sweater, Jumper,
Hoodie, Varsity, dan Bomber
memiliki perbedaan yang signifikan.
2.
Analisis Perhitungan
Manual Jumlah Sampel Tidak Sama Banyak
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
perhitungan manual dengan jumlah sampel tidak sama banyak didapatkan pada
formula hipotesis H0 adalah rata-rata jumlah waktu produksi terhadap
kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dan H1 adalah sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata
jumlah waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang signifikan. Taraf nyata digunakan
dalam statistik sebagai acuan untuk mengetahui apakah sesuatu yang
diberikan/diberlakukan terhadap suatu obyek akan dapat memberikan dampak. Nilai
taraf nyata yang digunakan sebesar 5% = 0,05 artinya 5 dari tiap 100 kesimpulan
akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima, atau 95% yakin bahwa
kesimpulan yang dibuat benar dengan peluang kekeliruan sebesar 5%. Nilai V1
sebesar 4 menunjukan kolom pada tabel F sebagai derajat bebas pembilang (numerator) dan V2 sebesar 46
menunjukan baris pada tabel F sebagai derajat bebas penyebut (denominator). Sehingga didapatkan nilai
F0,05(4;55) sebesar 2,59. Artinya H0 diterima jika F0
≤ 2,59 dan H0 ditolak jika F0 > 2,59. Analisis varians dari nilai JKT merupakan jumlah
kuadrat total, dengan menghitung kuadrat dari masing-masing data pengamatan
dikurangi faktor koreksi sehingga menghasilkan nilai sebesar 7316,98. Nilai JKK
merupakan jumlah kuadrat kelompok dihitung dengan mengkuadratkan jumlah
kelompok dibagi dengan jumlah data pengamatan lalu dikurangi dengan jumlah
faktor koreksi sehingga menghasilkan nilai sebesar 6016,749. Nilai JKE
merupakan jumlah kuadrat eror yang dihitung dengan mengurangkan nilai dari JKT
dan JKK sehingga menghasilkan nilai sebesar 1300,231. Rumus interpolasi
digunakan untuk menentukan nilai pada tabel dimana banyak nilai derajat
kebebasan tidak tertera dalam tabel yang dimaksudkan. Rata-rata kuadrat kolom
yang diperoleh dari nilai JKK sebesar 6016,749 dan nilai rata-rata kuadrat
kolom sebesar 1504,187. Rata-rata kuadrat eror yang diperoleh dari nilai JKE
sebesar 1300,231 dan nilai rata-rata kuadrat eror kuadrat kolom sebesar 29,550.
Sehingga menghasilkan nilai F0 dari perhitungan S1 dibagi
S2 menghasilkan nilai sebesar 50,902. Berdasarkan hasil yang
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa F0 = 50,902 > F0,05(4;55)
= 2,59 maka H0 ditolak. Jadi sekurang-kurangnya terdapat 1
rata-rata jumlah waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan.
3.2.2 Analisis Pengolahan Software
Berdasarkan hasil
yang diperoleh dari pengolahan software
menggunakan SPSS 16.0 ANOVA satu arah terbagi menjadi dua jenis penyelesaian
yaitu dengan pengolahan software
sampel sama banyak dan dengan pengolahan software
tidak sama banyak. Berikut ini penjelasan dari kedua jenis tersebut.
1.
Analisis Pengolahan Software Sampel Sama Banyak
Pada pengolahan software sampel sama banyak terdapat lima macam output yang akan dianalisis yaitu output Descriptives, output Test of
Homogeneity of Variances, output
ANOVA, output Multiple Comparisons
dan output jumlah waktu produksi.
Pertama, analisis pada Gambar 3.23 Output Descriptives untuk nilai N menghasilkan
nilai sebesar 60 artinya jumlah total dari banyaknya data yaitu sebanyak 60
data. Nilai rata-rata jumlah waktu produksi menghasilkan nilai sebesar 222,37 yang
artinya rata-rata jumlah waktu produksi untuk kelima jenis jaket tersebut yaitu
222,37 jam. Standar deviasi menghasilkan nilai sebesar 11,871 memiliki arti
besar maksimum penyimpangan rata-rata yaitu sebesar 11,871 dan standard error
menghasilkan nilai sebesar 1,533 yang artinya besar penyimpangan dari standar
deviasi maksimum sebesar 1,533. Nilai batas bawah penyimpangan rata-rata (lower bound) menghasilkan nilai sebesar
219,30 dan batas atas penyimpangan rata-rata (upper bound) menghasilkan nilai sebesar 225,43 memiliki arti bahwa
nilai rata-rata berada pada jangkauan antara 219,30 sampai 225,43. Nilai
minimum menghasilkan nilai sebesar 191 yang artinya jumlah waktu produksi jaket
tersingkat yaitu selama 191 jam dan nilai maksimum menghasilkan nilai sebesar
240 yang artinya jumlah waktu produksi jaket terlama yaitu selama 240 jam.
Kedua, analisis pada tabel output ANOVA jumlah waktu produksi pada
Gambar 3.24 terdapat nilai sum of
squares, nilai df, nilai mean squares,
nilai F, dan nilai sig. Nilai jumlah
kuadrat kelompok (JKK) didapatkan dari baris between groups yang menghasilkan nilai sebesar 6936,433 menunjukan
nilai rata-rata kuadrat dari rata-rata barisnya. Nilai jumlah kuadrat error
(JKE) didapatkan dari baris within groups
yang menghasilkan nilai sebesar 1377,500 menunjukan nilai rata-rata kuadrat
dari rata-rata kolomnya. Nilai jumlah kuadrat total (JKT) didapatkan dari baris
total yang menghasilkan nilai sebesar
8313,933 menunjukan nilai dari penjumlahan JKK dan JKE. Nilai F0
merupakan perhitungan dari JKK dibagi JKE menghasilkan nilai sebesar 69,238.
Nilai degree of freedoms (df) between groups atau derajat pembilang (numerator) menghasilkan nilai sebesar 4,
nilai degree of freedoms (df) within
groups atau derajat penyebut (denominator)
menghasilkan nilai sebesar 55, dan nilai degree of freedoms (df) total
atau nilai derajat bebas total menghasilkan nilai sebesar 59. Nilai signifikan
menghasilkan nilai sebesar 0,000. Artinya nilai signifikan 0,000 bernilai lebih
kecil dari dari 0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak. Jadi, sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu produksi
terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber
memiliki perbedaan yang signifikan.
Ketiga, analisis pada tabel output multiple comparisons jumlah waktu produksi pada Gambar 3.25 karena yang digunakan
sampel sama banyak maka menggunakan Tukey
HSD. Pada hubungan jenis jaket (l) sweater
dengan jenis jaket (J) jumper, nilai
perbedaan rata-rata menghasilkan nilai sebesar -0,333. Nilai standardd error
adalah merupakan standar deviasi dari rata-rata sampel menghasilkan nilai
sebesar 2,043. Nilai signifikan menghasilkan nilai sebesar 1,000. Nilai
perbedaan rata-rata bagian bawah (lower
bound) dengan penyimpangan maksimal rata-rata untuk tingkat keyakinan 95%
menghasilkan nilai sebesar -6,10. Nilai perbedaan rata-rata bagian atas (upper bound) dengan penyimpangan
maksimal rata-rata untuk tingkat keyakinan 95% menghasilkan nilai sebesar 5,43.
Keempat, analisis pada tabel output homogeneous jumlah waktu produksi yang digunakan untuk mencari
nilai tertera pada Gambar 3.26 memiliki 3 subset. Pengelompokan subset
memiliki arti bahwa jika nilai rata-rata untuk
dua jenis jaket ditampilkan dalam kolom yang berbeda, ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan di antara kedua jenis jaket
tersebut. Pada kolom subset satu terdapat satu nilai dari variabel Bomber artinya variabel Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan dari variabel yang lain dan menghasilkan nilai terkecil dari kelima
jenis jaket yaitu menghasilkan nilai sebesar 202,92 dengan nilai signifikan
sebesar 1,000. Pada kolom subset kedua terdapat satu nilai dari variabel bomber artinya variabel bomber memiliki perbedaan yang
signifikan dari variabel yang lain dan menghasilkan nilai sebesar 218,83 dengan
nilai signifikan sebesar 1,000. Pada kolom subset ketiga terdapat tiga nilai
dari variabel sweater, jumper, dan varsity artinya variabel sweater, jumper, dan varsity tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dari variabel yang lain dan menghasilkan nilai sebesar 228,50 pada
variabel sweater, menghasilkan nilai
sebesar 228,83 pada variabel jumper,
dan menghasilkan nilai terbesar dari kelima jenis jaket yaitu variabel varsity dengan nilai sebesar 232,75
dengan nilai signifikan dari ketiga jenis variabel sebesar 0,243.
2.
Analisis Pengolahan Software Sampel Tidak Sama Banyak
Pada pengolahan software sampel tidak sama banyak terdapat tiga macam output yang akan dianalisis yaitu output One-Way ANOVA, yang terdiri dari output Descriptives dan output ANOVA, output multiple comparisons yang terdiri dari output Post Hoc dan output Homogeneous Subset.
Pertama, analisis pada Gambar 3.37 output Descriptives untuk nilai N menghasilkan nilai sebesar 50 artinya
jumlah total dari banyaknya jenis jaket. Nilai rata-rata jumlah waktu produksi
menghasilkan nilai sebesar 221,98 dengan standar deviasinya menghasilkan nilai
sebesar 12,220 menunjukan besar penyimpangan rata-rata dan standard error
menghasilkan nilai sebesar 1,728 menunjukan besar penyimpangan dari standar
deviasi. Nilai perbedaan rata-rata pada bagian bawah (lower bound) dengan penyimpangan maksimal rata-rata 95%
menghasilkan nilai sebesar 218,51. Nilai perbedaan rata-rata pada bagian atas (upper bound) dengan penyimpangan
maksimal rata-rata 95% menghasilkan nilai sebesar 225,45. Nilai minimum
menghasilkan nilai sebesar 191 menunjukan jumlah waktu produksi jaket terkecil
dan nilai maksimum menghasilkan nilai sebesar 240 menunjukan jumlah waktu
produksi jaket terbesar.
Kedua, analisis pada tabel output ANOVA jumlah waktu produksi pada
Gambar 3.38 Nilai between groups atau
jumlah kuadrat kelompok (JKK) menghasilkan nilai sebesar 6016,749 menunjukan
nilai rata-rata kuadrat dari rata-rata barisnya. Nilai within groups atau jumlah kuadrat eror (JKE) menghasilkan nilai
sebesar 1300,231 menunjukan nilai rata-rata kuadrat dari rata-rata kolomnya.
Nilai total atau jumlah kuadrat total (JKT) menghasilkan nilai sebesar 7316,980
menunjukan hasil total dari penjumlahan JKK dan JKE. Nilai F0
merupakan perhitungan dari JKK dibagi JKE menghasilkan nilai sebesar 52,059.
Nilai degree of freedoms (df) between groups atau derajat pembilang (numerator) menghasilkan nilai sebesar 4,
nilai degree of freedoms (df) within groups atau derajat penyebut (denominator) menghasilkan nilai sebesar
45, dan nilai degree of freedoms (df)
total atau nilai derajat bebas total menghasilkan nilai sebesar 49. Nilai
signifikan menghasilkan nilai sebesar 0,000. Artinya nilai signifikan 0,000
kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa H0
ditolak jadi sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu produksi
terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber
memiliki perbedaan yang signifikan.
Ketiga, analisis pada tabel output multiple comparisons pada post
hoc jumlah waktu produksi pada Gambar 3.39
berfungsi untuk mencari variabel yang memiliki perbedaan rata-rata. Karena yang
digunakan sampel tidak sama banyak maka menggunakan bonferroni. Pada hubungan jenis jaket (l) sweater dengan jenis jaket (J) Jumper,
nilai perbedaan rata-rata menghasilkan nilai sebesar 0,256. Nilai standard error
menghasilkan nilai sebesar 2,470. Nilai signifikan menghasilkan nilai sebesar
1,000. Nilai perbedaan rata-rata bagian bawah (lower bound) menghasilkan nilai sebesar -7,04. Dan nilai perbedaan
rata-rata bagian atas (upper bound)
menghasilkan nilai sebesar 7,55.
Keempat, analisis pada tabel Output Homogeneous jumlah waktu produksi
yang digunakan untuk mencari nilai, seperti pada gambar tabel 3.40 memiliki
penjelasan Subset for alpha = 0,05 adalah pengelompokan nilai rata-rata untuk tiap jenis
jaket. Jenis jaket Varsity merupakan
jenis jaket dengan rata-rata waktu produksi tertinggi yaitu 232,90 sedangkan
untuk jenis jaket Bomber memiliki
rata-rata waktu produksi terendah yaitu sebesar 203,09. Pengelompokan subset memiliki arti bahwa jika
nilai rata-rata untuk dua jenis jaket ditampilkan dalam kolom yang berbeda, ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan di antara
kedua jenis jaket tersebut.
3.2.3 Analisis Perbandingan
Analisis
perbandingan merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan hasil dari dua
atau lebih nilai yang didapat dari setiap pengolahan yang dilakukan, penggunaan
analisis disini untuk membandingkan hasil nilai dari perhitungan manual dan
pengolahan software. Berdasarkan
hasil perhitungan yang diperoleh dari perhitungan manual dan pengolahan software didapatkan hasil nilai yang sama atau tidak ada perbedaan,
berikut ini akan ditampilkan tabel dari perhitungan manual dan pengolahan software.
Tabel 3.5
Analisis Perbandingan Perhitungan Manual dan Software
Studi Kasus
|
Jumlah Kuadrat dan Nilai F
|
Perhitungan Manual
|
Pengolahan Software
|
Jumlah Sampel
Sama Banyak
|
Jumlah Kuadrat
Kolom (JKK)
|
6936,433
|
6936,433
|
Jumlah Kuadrat
Eror (JKE)
|
1377,5
|
1377,500
|
|
Jumlah Kuadrat
Total (JKT)
|
8313,933
|
8313,933
|
|
Derajat Bebas
Kolom (V1)
|
4
|
4
|
|
Derajat Bebas
eror (V2)
|
55
|
55
|
|
Fhitung
|
69,238
|
69,238
|
|
Kesimpulan
|
H0 Ditolak
|
H0 Ditolak
|
|
Jumlah Sampel
Tidak Sama Banyak
|
Jumlah Kuadrat
Kolom (JKK)
|
6016,749
|
6016,749
|
Jumlah Kuadrat Eror
(JKE)
|
1300,231
|
1300,231
|
|
Jumlah Kuadrat
Total (JKT)
|
7316,98
|
7316,98
|
|
Derajat Kolom
Bebas (V1)
|
4
|
4
|
|
Derajat Baris
Bebas (V2)
|
46
|
46
|
|
Fhitung
|
50,902
|
50,902
|
|
Kesimpulan
|
H0
Ditolak
|
H0
Ditolak
|
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
perhitungan manual dan pengolahan software
pada tabel data diatas didapatkan
hasil nilai yang sama, pada hasil nilai dari perhitungan manual dan juga hasil
nilai pada pengolahan software yang
membedakan hanya nilai pada JKE. Nilai jumlah kuadrat eror
(JKE) pada perhitungan manual ANOVA satu arah dengan sampel sama banyak sebesar
1377,5 sedangkan nilai jumlah kuadrat eror
(JKE) pada pengolahan software satu
arah dengan sampel sama banyak sebesar 1377,500. Artinya hasil nilai pada perhitungan manual sama dengan hasil nilai
pada pengolahan software, yang
membedakan hanya saja terdapatnya angka nol dibelakang koma pada pengolahan software namun angka nol tersebut tidak
berpengaruh terhadap hasil nilai pada perhitungan manual. Nilai jumlah kuadrat eror
(JKE) pada perhitungan manual ANOVA satu arah dengan sampel tidak sama banyak
sebesar 1300,231 sedangkan nilai jumlah kuadrat eror (JKE) pada pengolahan software satu arah dengan sampel tidak
sama banyak sebesar 1300,231. Artinya hasil
nilai pada perhitungan manual sama dengan hasil nilai pada pengolahan software.
BAB IV
Kesimpulan dan
Saran
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan berisi
tentang jawaban dari tujuan praktikum yang sudah ditentukan dengan dilakukannya
analisa perhitungan serta didapatkan jawaban dari setiap pembahasannya. Berikut
merupakan kesimpulan atas studi kasus ANOVA satu arah dengan jumlah sampel sama
banyak dan jumlah sampel tidak sama banyak.
1.
Berdasarkan hasil
perhitungan manual untuk jumlah sampel sama banyak diperoleh nilai F hitung
sebesar 69,238 yang bernilai lebih besar dari F tabel sebesar 2,55 maka H0
ditolak yang artinya sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu
produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan.
Berdasarkan
pengolahan software untuk jumlah sampel sama banyak diperoleh nilai F hitung
sebesar 69,238 yang bernilai lebih besar dari F tabel sebesar 2,55 maka H0
ditolak yang artinya sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu
produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang signifikan.
2.
Berdasarkan hasil
perhitungan manual untuk jumlah sampel tidak sama banyak diperoleh nilai F
hitung sebesar 52,059 yang bernilai lebih besar dari F tabel sebesar 2,55 maka
H0 ditolak yang artinya sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah
waktu produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater, Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber
memiliki perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan
pengolahan software untuk jumlah sampel sama banyak diperoleh nilai F hitung
sebesar 52,059 yang bernilai lebih besar dari F tabel sebesar 2,55 maka H0
ditolak yang artinya sekurang-kurangnya terdapat 1 rata-rata jumlah waktu
produksi terhadap kelima jenis jaket yaitu Sweater,
Jumper, Hoodie, Varsity, dan Bomber memiliki perbedaan yang
signifikan.
4.2 Saran
Saran merupakan
suatu solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
praktikan selama kegiatan laboratorium yang bersifat mendidik, membangun, dan
bersifat objektif sesuai dengan topik pembahasan yaitu ANOVA searah.
2.
Saran untuk praktikan yaitu
sebaiknya melakukan pengujian data secara lebih teliti sehingga menghasilkan
perhitungan dan analisa yang benar dan mendapatkan penyimpangan nilai toleransi
kesalahan yang relatif kecil.
3.
Saran untuk praktikan
sebaiknya menggunakan bahasa pada pembuatan laporan akhir ini sebaiknya
menggunakan bahasa yang baku, formal dan mudah dimengerti.
4.
Penulisan di dalam laporan
harus dibuat dengan angka yang logis sehingga lebih mudah dipahami dan
memudahkan dalam penarikan kesimpulan berdasarkan hipotesis sesuai dengan data
yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistika 2 (Statistika Inferensif). Jakarta:
Bumi Aksara
Priyatno, Duwi. 2017. Panduan Praktis Olah Data Menggunakan
SPSS.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Komentar
Posting Komentar