Psikologi Industri & Organisasi
Psikologi industri dan organisasi
merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikologi industri dan
organisasi membahas psikologi dalam lingkup organisasi atau aturan kerja.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut psikologi industri dan organisasi.
Inggris menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai Occupational
Psychology. Work and Organisational Psychology merupakan istilah yang digunakan
di Eropa dan di Amerika cabang psikologi ini disebut sebagai Industrial and
Organizational Psychology.
Definisi
PIO
Menurut Cascio (2001 dalam
Rothmann dan Cooper, 2008: 1), Psikologi Industri dan Organisasi adalah salah
satu cabang terapan dari ilmu psikologi yang berfokus pada studi tentang
perilaku manusia dalam konteks dunia kerja, organisasi serta terkait dengan
produktivitas. Muchinsky (2010: 3) menambahkan bahwa dari perspektif
professional atau praktisi, PIO lebih dipandang sebagai sebuah aplikasi dari
pemahaman tentang ilmu psikologi untuk menyelesaikan masalah di dunia kerja.
Sehingga, jika pendekatan akademisi dimana terfokus pada penelitian-penelitian
untuk menemukan jawaban, dan juga digabungkan dengan pendekatan praktisi yang
lebih terfokus pada aplikasi suatu konsep pada kehidupan nyata, maka seringkali
model pendidikan yang dilakukan di PIO lebih bersifat scientist-practitioner
model (Muchinsky, 2010: 3).
Teori
Psikologi Industri dan Organisasi
Secara umum ada tiga tahap
perkembangan teori yang digunakan dalam industri dan organisasi yaitu teori
klasik, teori neoklasik dan teori modern. Berikut ini penjelasannya :
1. Teori
Klasik
Teori klasik
berkembang sejak abad ke-19 atau mulai tahun 1800-an. Teori klasik disebut juga
sebagai teori mesin atau teori tradisional. Teori ini menjelaskan organisasi
sebagai lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan bersifat mekanistik
struktural tanpa adanya kreatifitas. Dalam teori ini manusia dianggap seperti
mesin dimana dapat dipasang setiap saat dan diganti sesuai dengan perintah
pemimpin.
Menurut
penganut teori klasik terdapat empat unsur pokok dari organisasi yaitu
disiplin, doktrin, kekuasaan dan pelayanan. Berdasarkan teori klasik,
organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, tujuan, kekuasaan,
kegiatan, komunikasi, peran serta faktor lain ketika orang bekerjasama.
2. Teori Neoklasik
Aliran yang
muncul setelah teori klasik adalah teori neoklasik. Teori neoklasik disebut
dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori neoklasik muncul untuk menyempurnakan
teori klasik dan muncul karena ketidakpuasan terhadap teori klasik. Teori ini
menekankan aspek sosial dan psikologis karyawan yang menjadi individu atau
kelompok kerja. Hugo Munsterberg yang menulis Psychology and Industrial
Efficiency menjadi salah satu tokoh pencetus neoklasik. Teori klasik diawali
dengan percobaan Hawthrone.
3. Teori Modern
Teori modern
berkembang sejak tahun 1950. Teori ini muncul dari ketidakpuasan akan dua teori
yang muncul sebelumnya. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut teori modern
adalah analisa sistem atau teori terbuka. Teori ini merupakan perpaduan dari
teori klasik dan teori neoklasik. Teori modern banyak melibatkan unsur
organisasi bahkan semua unsur organisasi. Menurut teori modern semua unsur
organisasi saling bergantung dan menjadi satu kesatuan. Organisasi adalah
sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkungan.
Spesialisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
Perkembangan psikologi industri
dan organisasi memunculkan beberapa spesialisasi dari cabang ilmu psikologi
ini, yaitu:
1. Psikologi Personalia. Psikologi
personalia membahas pengelolaan tenaga kerja yang dimulai dari perencanaan,
penerimaan tenaga kerja, penempatan, pengembangan tenaga kerja, pemeliharaan
hingga keluarnya tenaga kerja dari perusahaan.
2. Psikologi Konsumen Psikologi
konsumen mempelajari dinamika perilaku konsumen terkait dengan pengambilan
keputusannya dalam melakukan pembelian. Psikologi konsumen juga membuat
penelitian terkait konsumen serta menyusun strategi untuk menarik minat
konsumen. Perlindungan hak-hak konsumen juga dibahas oleh psikologi konsumen.
3. Perilaku Organisasi. Perilaku
organisasi membahas mengenai tingkah laku manusia didalam organisasi baik
sebagai individu maupun anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
performa kerja individu dalam organisasi.
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Psikologi
industri da organisasi membahas mengenai kesehatan dan keselamatan kerja untuk
meningkatkan performansi kinerja organisasi.
5. Analisis Jabatan. Analisis
jabatan mempelajari susunan deskripsi serta spesifikasi jabatan dari setiap
pekerjaan dan setiap posisi di organisasi.
6. Ergonomi. Ergonomi
membahas mengenai interaksi antara mesin dan manusia di tempat kerja dan
bagaimana menciptakan kenyamanan dan keamanan kerja.
7. Psikologi Sumber Daya Manusia. Psikologi
sumber daya manusia membahas tentang proses pengembangan manusia baik secara
individu, kelompok atau organisasi.
Peran
Psikologi Industri
Psikologi industri dan organisasi
memiliki peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia dan
organisasi. Psikologi industri dan organisasi melakukan penilaian dan penyusunan
hal-hal dibawah ini:
1. Rekrutmen
dan Seleksi
Rekrutmen
merupakan suatu upaya untuk mengajak orang yang sesuai kualifikasi untuk
melamar suatu pekerjaan. Kunci keberhasilan rekrutmen ditentukan oleh metode
yang digunakan dan pemenuhan target pelamar. Banyak tantangan dalam proses
rekrutmen yang meliputi jenis pekerjaan, reputasi organisasi, kondisi ekonomi
serta urgensi pemenuhan posisi. Seleksi adalah proses pemilihan pelamar. Proses
ini melibatkan suatu standar tertentu untuk pekerjaan. Individu selanjutkan
akan ditempatkan sesuai kualifikasinya jika telah lolos dari proses seleksi.
2. Sikap
Kerja
Psikologi
industri dan organisasi juga membahas mengenai sikap kerja dari tenaga kerja
dalam suatu organisasi. Sikap kerja meliputi:
a. Kepuasan
Kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai organisasi
dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu pada tugas
dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
b. Komitmen.
Komitmen adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan, organisasi atau
pekerjaannya.
c. Organizational
Citizenship Behavior. Organizational Citizenship Behavior merupakan istilah
yang digunakan untuk menyebutkan kontribusi dari tenaga kerja dimana kontribusi
tersbeut melebihi tugasnya.
d. Antisocial
behavior in workplace. Antisocial behavior terkait dengan perilaku yang
membahayakan baik bagi organisasi atau bagi rekan kerja yang terjadi dalam
setting kerja.
3. Training
dan pengembangan
Psikologi
industri dan organisasi membahas mengenai training dan pengembangan individu
dalam setting kerja. Training merupakan suatu proses dimana individu
mendapatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan untuk mencapai tujuan
organisasi.
4. Penilaian
kinerja
Psikologi
industri dan organisasi juga meliputi penilaian kinerja. Penilaian dilakukan
untuk melihat perkembangan kinerja individu dalam periode tertentu, apakah
semakin baik atau semakin buruk. Penilaian kinerja menjadi dasar bagi
organisasi untuk melakukan tindakan tertentu bagi individu.
Ruang
Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi
Terdapat beberapa kajian yang
berada dalam ruang lingkup psikologi industri dan Organisasi, antara lain:
1. Psikologi
industri dan organisasi sebagai ilmu
Psikologi
industri dan organisasi mulai berkembang dan berdiri sendiri sebagai keilmuan
setelah perang dunia II. Pengembangan keilmuan psikologi industri dan
organisasi diaplikasikan dalam industri dan organisasi. Psikologi industri dan
organisasi menggunakan berbagai pendekatan dan prinsip keilmuan psikologi untuk
mengatasi berbagai masalah ditempat kerja.
2. Psikologi
industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia
Psikologi
industri dan organisasi mempelajari tingkah laku manusia dalam setting kerja,
baik perilaku yang dapat diamati maupun perilaku yang tidak dapat diamati.
Perilaku yang dapat diamati contohnya adalah menulis, berbicara, cara jalan,
cara duduk dan sebagainya, sementara yang tidak dapat diamati secara fisik
adalah pemikiran, motivasi, kepuasan dan sebagainya.
3. Perilaku
manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja
Psikologi
industri dan organisasi mempelajari manusia dalam dunia kerja dengan dua peran
yaitu sebagai konsumen dan sebagai tenaga kerja. Psikologi indutri dan
organisasi mempelajari manusia dalam dunia kerja dan interaksinya dengan
pekerjaan, organisasi, lingkungan fisik serta lingkungan psiko-sosial di tempat
kerja. Sebagai konsumen individu menjadi pembeli dan pengguna produk dan jasa
organisasi.
4. Perilaku
manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok
Organisasi
memiliki unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang lebih kecil. Bagian
tersebut akan semakin kecil hingga pada peran masing-masing individu. Psikologi
industri dan organisasi mempelajari bagaimana hubungan dan dampak kelompok
terhadap perilaku individu dan sebaliknya bagaimana individu mempengaruhi
kelompok. Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai pola,
struktur serta jenis organisasi yang dapat mempengaruhi tenaga kerja.
Obyek
Kajian Psikologi Industri
1. Organisasi
Psikologi
industri dan organisasi adalah pengaplikasian psikologi ditempat kerja maka
tidak akan terlepas dari organisasi. Psikologi Industri dan organisasi membahas
mengenai organisasi mulai dari desain organisasi, teori organisasi, budaya
organisasi, perubahan dan pengembangan organisasi serta perilaku organisasi.
2. Kelompok
Organisasi
dapat berjalan dengan efektif jika ada interaksi antar kelompok kerja. Kelompok
dalam bahasan psikologi industri dan organisasi meliputi proses kelompok,
dinamika kelompok dan komunikasi didalam kelompok.
3. Individu
Individu dalam
kajian psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan rekrutmen dan
seleksi, pengembangan individu, perencanaan karir serta berbagai proses belajar
individu dalam organisasi.
Aspek-aspek
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri dan organisasi
memiliki aspek dibawah ini:
1. Personel
Para ahli
psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan praktek personel yang
meliputi bidang seperti analisis pekerjaan, merekrut pelamar, memilih karyawan,
menentukan tingkat gaji, pelatihan karyawan dan mengevaluasi kinerja karyawan.
Ahli yang bekerja di bidang ini memilih alat tes atau membuat alat tes yang
baru untuk digunakan dan rekrutmen dan promosi karyawan.
Profesional
dalam psikologi industri dan organisasi juga menganalisis pekerjaan untuk
memperoleh gambaran lengkap dari setiap pekerjaan karyawan untuk membuat
deskripsi pekerjaan. Para profesional psikologi industri dan organisasi
selanjutnya membangun instrumen penilaian kinerja untuk mengevaluasi kinerja
karyawan. Para profesional juga menguji berbagai metode untuk mengembangkan
karyawan.
2. Organisasi
Psikologi
industri dan organisasi membahas masalah kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi
karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi dan
proses kelompok dalam sebuah organisasi. Psikolog industri dan organisasi dapat
memberikan survei mengenai sikap karyawan untuk mendapat informasi mengenai
pandangan karyawan terkait kekuatan dan kelemahan organisasi.
3. Faktor
Manusia
Psikologi
industri dan organisasi mempelajari mengenai desain tempat kerja, interaksi
antara manusia dan mesin, desain ergonomi dan memperhitungkan masalah kelelahan
fisik dan stres. Dalam hal ini psikologi dapat bekerja dengan insinyur dan
profesional teknis lainnya untuk membangun dan mengembangkan tempat kerja yang
lebih aman dan lebih efisien.
Pendekatan
Psikologi Industri dan Organisasi
Terdapat dua pendekatan dalam
mencapai tujuan psikologi industri dan organisasi. Pendekatan tersebut adalah
industri dan organisasi. Pendekatan industri berfokus pada penentuan kompetensi
yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan organisasi
kepegawaian.
Industri juga dimaksudkan pada
kompetensi yang dimiliki karyawan dan bagaimana kompetensi karyawan dapat
ditingkatkan melalui training. Pendekatan organisasi menciptakan struktur
organisasi dan budaya yang memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan. Organisasi
juga memberi informasi yang diperlukan karyawan untuk untuk melakukan pekerjaan
mereka. Organisasi juga memberikan situasi kerja yang aman.
Manfaat
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri dan organisasi
memiliki peran positif dan penting bagi organisasi. Psikologi industri dan
organisasi bermanfaat untuk:
1. Membantu
organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan
2. Menjembatani
kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi
3. Meningkatkan
kemampuan individu dalam setting kerja sehingga bukan saja meningkatkan
kompetensi individu tapi juga mengembangkan perusahaan
4. Menjamin
kesejahteraan tenaga kerja dengan memperhatikan kepuasan kerja
Itulah informasi mengenai
psikologi industri dan organisasi. Secara singkat psikologi industri dan
organisasi adalah cabang psikologi yang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi
dalam setting kerja baik bagi individu dalam tempat kerj, bagi kelompok atau
bagi organisasi.
Komentar
Posting Komentar