Refrensi Laporan Akhir Modul Regresi - Statistika Industri


Berikut ini merupakan referensi Modul Korelasi dari Praktikum Statistika Industri 
*Tidak disertakan gambar pada pengolahan software 
*Tidak dijelaskan rumus pada perhitungan manual 
*Artikel ini dibuat semata-mata hanya untuk membantu praktikan dimodul korelasi 
Hal tersebut difungsikan untuk merahasiakan identitas dari kelompok yang bersangkutan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Di era modernisasi semakin banyak Pabrik – pabrik manufaktur yang yang berdiri, khususnya di wilayah sekitaran Pulau jawa. Karena semakin banyaknya pabrik yang berdiri maka semakin banyak pula hasil produksi yang di hasilkan oleh pabrik-pabrik.
Dunia industri khususnya bidang distribusi saat ini semakin berkembang pesat, di karenakan semakin banyaknya persaingan yang kompetitif di dunia pendistribusian. Dari mulai Perusahaan besar sampai dengan perusahaan kecil, mereka terus berupaya melakukan perbaikan berkelanjutan pada setiap produknya, untuk memastikan tidak ada permasalahan pada produknya.
Permasalahan terjadi pada setiap perusahaan bukanlah hal yang baru, sebab pasti ada hal-hal yang harus dihadapi dan di selesaikan oleh suatu perusahaan. Seperti yang di alami oleh PT Petrichor yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, PT Petrichor yang memproduksi jaket sejak tahun 2010 terus mengalami produktivitas yang baik sehingga menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Namun di akhir tahun 2017, PT Petrichor mengalami penurunan produksi jaketnya, sehingga mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan oleh ketidaktahuan pengaruh variabel-variabel dalam pengiriman antara satu sama lain dan belum bisa memprediksi pengaruh jarak pengirimannya terhadap jumlah penggunaan bahan bakarnya.

Mengetahui pengaruh jarak pengiriman dengan penggunaan bahan bakar yang digunakan. Perusahaan melakukan analisis regresi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Secara umum, dalam analisis regresi digunakan metode kuadrat terkecil (least square method) untuk mencari kecocokan garis regresi dengan data sampel yang diamati. Analisis regresi (regressison analysis) membangun dan menggunakan persamaan tersebut untuk menyusun pendugaan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai analisis prediksi.
Harapannya perusahaan PT Petrichor dapat meramalkan suatu perhitungan matematis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jarak pengiriman dengan penggunaan bahan bakar yang digunakan. Tujuan dari kegiatan distribusi barang berjalan secara lancar, efisien dalam penggunaan waktu tempuh, dan bisa meminimalisir masalah yang sering terjadi di dalam pendistribusian, serta bisa meningkatkan keuntungan untuk perusahaan penyedia jasa distribusi yang bersangkutan.

1.2       Tujuan Penulisan
Modul regresi ini memiliki beberapa tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan laporan akhir modul regresi ini adalah:
1.   Mengetahui persamaan regresi linier antara jarak pengiriman dengan jumlah penggunaan bahan bakar.
2.   Mengetahui hasil peramalan dari jumlah penggunaan bahan bakar jika jarak pengiriman sejauh 95 km, 105 km, dan 135 km.


BAB II
STUDI KASUS

2.1           Studi Kasus
Sebuah perusahaan bernama PT Petrichor bergerak di bidang manufaktur dan distribusi. PT Petrichor merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi berbagai macam jaket. Setelah jaket selesai diproduksi, maka PT Petrichor akan mendistribusikan produk-produk tersebut ke beberapa outlet. Terdapat faktor yang mempengaruhi proses pengiriman yaitu jumlah bahan bakar yang digunakan. Pendistribusian dilakukan setiap satu minggu sekali dengan jarak pengiriman ke outlet-outlet sekitar 30 sampai 50 kilometer. Perusahaan ingin meramalkan jumlah bahan bakar yang digunakan terhadap jarak pengiriman ke outlet-outlet. Berikut merupakan data hasil pengamatan yang dilakukan selama 36 minggu.

Tabel 2.1 Jarak Pengiriman dan Penggunaan Bahan Bakar Selama 36 Minggu
No
Jarak Pengiriman
(X) (km)
Jumlah Penggunaan Bahan Bakar
(Y) (Liter)
No
Jarak Pengiriman (X) (km)
Jumlah Penggunaan Bahan Bakar (Y) (Liter)
1
31
2,3
19
41
2,8
2
40
2,8
20
37
2,6
3
36
2,4
21
49
3,3
4
33
2,5
22
45
3,1
5
30
2,2
23
31
2,3
6
40
2,9
24
46
3,2
7
48
3,3
25
32
2,3
8
31
2,3
26
42
2,9
9
37
2,8
27
40
3,0
10
40
2,9
28
49
3,5
11
48
3,3
29
32
2,4
12
35
2,5
30
47
3,1
13
47
3,4
31
41
2,8

Tabel 2.1 Jarak Pengiriman dan Penggunaan Bahan Bakar Selama 36 Minggu (Lanjutan)
No
Jarak Pengiriman
(X) (km)
Penggunaan Bahan Bakar
(Y) (Liter)
No
Jarak Pengiriman (X) (km)
Penggunaan Bahan Bakar (Y) (Liter)
14
34
2,4
32
45
3,2
15
34
2,5
33
32
2,2
16
34
2,4
34
46
3,3
17
44
3,2
35
31
2,2
18
33
2,4
36
41
3,0

Diketahui tabel data penelitian antara jarak pengiriman dengan penggunaan bahan bakar. Berdasarkan tabel di atas, perusahaan ingin mengetahui:
1.   Persamaan garis regresi linier.
2.   Pendugaan penggunaan bahan bakar jika:
a.   Diketahui jarak pengiriman 95 km.
b.   Diketahui jarak pengiriman 105 km.
c.   Diketahui jarak pengiriman 135 km.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1           Pengujian Data
Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut dapat menggunakan metode regresi atau tidak. Pengujian data dapat dilakukan apabila data tersebut sudah memenuhi asumsi klasik regresi yaitu normalitas, linearitas, homoskedastisitas, multikolinieritas, dan tidak terjadi auto korelasi. Pengujian data ini dilaksanakan menggunakan diagram pencar (scatter diagram) pada Microsoft Excel 2016 dengan melihat apakah diagram pencar tersebut mengarah naik atau turun. Berikut adalah langkah-langkah pengujian menggunakan diagram pencar:
Langkah pertama yaitu memasukan data pengamatan pada sel. Data yang dimasukan berjumlah 36 data, dengan variabel X (jarak pengiriman) dan variabel Y (jumlah penggunaan bahan bakar terpakai). Seperti berikut:
Gambar 3.1 Tabel Data

Langkah kedua, memblok semua data kemudian klik Insert lalu pilih Scatter Chart. Scatter Chart digunakan untuk menunjukan hubungan antara dua variabel dan sebagai analisis untuk menentukan apa penyebab yang benar-benar memberikan dampak pada karakteristik kualitas. seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Scatter Chart

Langkah ketiga, memilih grafik Scatter yang sudah muncul lalu memilih menu Design lalu klik Layout. Kemudian memilih model Scatter diagram yang dibutuhkan. pada Gambar 3.3 menggunakan scatter diagram pada layout ke 3.
Gambar 3.3 Quick Layout Scatter Chart

Diagram dibawah ini menunjukkan titik-titik pada diagram diatas membentuk garis lurus ke atas maka data residual berdistribusi normal. Sumbu X adalah jarak pengiriman. sumbu Y adalah penggunaan bahan bakar. Diagram ini menunjukkan data yang linear karena titik pada diagram menunjukan kenaikan.
Gambar 3.4 Uji Regresi

3.2.              Pengolahan Data
 Pengolahan data terbagi menjadi 2 (dua) metode, yaitu perhitungan secara manual dan pengolahan menggunakan software. Perhitungan manual menggunakan persamaan regresi linier Y terhadap X. Sedangkan untuk pengolahan menggunakan software menggunakan aplikasi SPSS 16.0.

3.2.1          Perhitungan Manual
 Perhitungan manual dilakukan dengan bantuan tabel data yang telah didapat dari hasil pengamatan. Pada perhitungan manual ini akan dianalisis pengaruh jarak pengiriman (X) dan jumlah penggunaan bahan bakar (Y). Berikut merupakan hasil perhitungan manual yang telah dilakukan.
Variabel bebas (X) = Jarak Pengiriman (Km)
Variabel terikat(Y) = Jumlah Penggunaan Bahan Bakar (Liter)

Tabel 3.1 Regresi Linier XY
No
X
Y
X2
XY
No
X
Y
X2
XY
1
31
2,3
961
71,3
19
41
2,8
1681
114,8
2
40
2,8
1600
112
20
37
2,6
1369
96,2
3
36
2,4
1296
86,4
21
49
3,3
2401
161,7
4
33
2,5
1089
82,5
22
45
3,1
2025
139,5
5
30
2,2
900
66
23
31
2,3
961
71,3
6
40
2,9
1600
116
24
46
3,2
2116
147,2
7
48
3,3
2304
158,4
25
32
2,3
1024
73,6
8
31
2,3
961
71,3
26
42
2,9
1764
121,8
9
37
2,8
1369
103,6
27
40
3
1600
120
10
40
2,9
1600
116
28
49
3,5
2401
171,5
11
48
3,3
2304
158,4
29
32
2,4
1024
76,8
12
35
2,5
1225
87,5
30
47
3,1
2209
145,7
13
47
3,4
2209
159,8
31
41
2,8
1681
114,8
14
34
2,4
1156
81,6
32
45
3,2
2025
144
15
34
2,5
1156
85
33
32
2,2
1024
70,4
16
34
2,4
1156
81,6
34
46
3,3
2116
151,8
17
44
3,2
1936
140,8
35
31
2,2
961
68,2
18
33
2,4
1089
79,2
36
41
3
1681
123





Σ
1402
99,7
55974
3969,7

Berdasarkan tabel diatas maka perhitungan untuk mencari persamaan regresi dan peramalan jumlah penggunaan bahan bakar adalah sebagai berikut.  
1.       Menentukan persamaan garis regresi linier
Berikut ini akan di jelaskan perhitungan dari persamaan garis regresi linier:
α  =
=
= 
=  
=
Nilai intercept (a) pada perhitungan diatas diartikan sebagai nilai rata-rata penggunaan bahan bakar (Y), apabila jarak pengiriman (X) sejauh 0 Km, maka jumlah penggunaan bahan bakar yang dikeluarkan sebesar 0,305 liter. Konstanta bernilai positif artinya terjadi hubungan yang searah antara jarak pengiriman dan jumlah penggunaan bahan bakar.
b   =
=
=
=
=
Nilai koefisien regresi atau slope (b) pada perhitungan diatas dapat diartikan sebagai nilai rata-rata pertambahan yang terjadi pada penggunaan bahan bakar (Y) untuk setiap peningkatan satu satuan variabel X dikalikan sebesar 0,063.
Maka, persamaan garis regresinya:
Y = a +bX
Y = 0,305 + 0,063X
Persamaan diatas dapat dilihat bahwa koefisien regresi dari variabel jarak pengiriman (X) adalah positif dengan nilai 0,063. Jika jarak pengiriman ditingkatkan sejauh 1 Km, jumlah penggunaan bahan bakar akan naik sebesar 0,368 liter dan apabila jarak pengiriman ditingkat sejauh 2 Km, jumlah penggunaan bahan bakar akan naik sebesar 0,431 liter dan begitu seterusnya.  Koefisien bernilai positif artinya apabila jarak pengiriman bertambah maka jumlah penggunaan bahan bakar juga bertambah.
2.       Pendugaan jumlah penggunaan bahan bakar. Sebelumnya sudah diketahui dari data diatas untuk setiap pertambahan jarak pengiriman menggunakan rumus Y=a+bX untuk mencari dugaan jumlah penggunaan bahan bakar. jika perusahaan ingin mengetahui jarak sejauh 95 km, 105 km, dan 135 km.
a.   Jumlah bahan bakar yang digunakan jika jarak pengiriman 95 km.
Y = 0,305 + 0,063 X
= 0,305 + 0,063(95)
= 0,305 + 5,985
= 6,29 7 liter
Artinya, jika jarak pengiriman (X) produk ke sebuah outlet sejauh 95 km maka jumlah bahan bakar (Y) yang digunakan yaitu sebanyak 7 liter.
b.   Jumlah bahan bakar yang digunakan jika jarak pengiriman 105 km.
          Y    = 0,305 + 0,063 X
= 0,305 + 0,063(105)
= 0,305 + 6,615
= 6,92 7 liter
Artinya jika jarak pengiriman (X) produk ke sebuah outlet
sejauh 105 km maka jumlah penggunaan bahan bakar
(Y) yang digunakan yaitu sebanyak 7 liter.
c.   Jumlah bahan bakar yang digunakan jika jarak pengiriman 135 km.
Y    = 0,305 + 0,063 X
= 0,305 + 0,063(135)
= 0,305 + 8,505
= 8,81 9 liter
Artinya jika jarak pengiriman (X) produk ke sebuah outlet sejauh 135 km maka jumlah penggunaan bahan bakar (Y) yang digunakan yaitu sebanyak 9 liter.

3.2.2          Pengolahan Software
 Pemahaman konsep dan analisis regresi secara manual sebagaimana yang telah dijelaskan di atas dapat di jadikan pendukung untuk penggunaan SPSS. Adapun langkah-langkah dalam memasukan datanya sebagai berikut.



 Pertama buka program aplikasi SPSS kemudian setelah muncul tampilan awal, pilih variabel view yang berada di ujung kanan bawah.
Gambar 3.5 Data View Awal

 Tahap selanjutnya memasukan variabel-variabel yang digunakan. Variabel yang digunakan yaitu jarak pengiriman (X) dan penggunaan bahan bakar (Y). Mengubah Decimal pada (X) menjadi 0. Memasukan label sesuai variabel masing-masing dan Measure diubah semua menjadi Nominal.
Gambar 3.6 Tampilan View

 Langkah selanjutnya memilih Data View dan masukan data ke dalam kolom Data View.
Gambar 3.7 Daftar Data pada Data View
 Tahapan berikutnya pada menu pertama pilih Analyze kemudian pilih Regression selanjutnya klik Linear. Menu Analyze pada SPSS adalah menu bar yang berfungsi untuk melakukan analisis statistika. Mulai dari analisis statistika deskriptif hingga analisis regresi, parametik, serta non parametik. Regression pada SPSS berfungsi sebagai penguji dari variabel independen terhadap variabel dependen setelah diketahui ada tidaknya hubungan antara variabel. Linear y yaitu sebuah sub menu pada regresi untuk menguji uji linear.
Gambar 3.8 Analyze Regression Linear

 Langkah berikutnya menekan Linear akan muncul jendela linear regression. Linear regression gambar sebagai berikut.
Gambar 3.9 Tampilan Awal Kotak Dialog

 Langkah berikutnya memasukan variabel (Y) ke Dependent dan variabel X ke dalam Independent kemudian masukan No ke dalam Case Labels lalu pilih Statistics.
Gambar 3.10 Linear Regression

 Tahap selanjutnya memilih Model fit dan Descriptives, kemudian mengklik Estimates pada Regression Coefficients lalu menekan Continue kemudian menekan Plots
Gambar 3.11 Linear Regression Statistics

Langkah selanjutnya memilih *SDRESD kemudian masukan pada variabel, lalu memilih *ZPRED dan masukan pada variabel X, kemudian ceklis Normal Probability Plot. setelah itu menekan Next pada Scatter 1.
Gambar 3.12 Linear Regression Plot Scatter 1 of 1

Tahap terakhir pada scatter pertama selanjutnya akan menampilkan scatter kedua. Setelah muncul scatter kedua kemudian memilih *ZPRED lalu masukan pada variabel Y. kemudian memilih DEPENDENT lalu masukan pada variabel X. setelah itu menekan Continue pada Scatter 2 dan selanjutnya menekan ok.
Gambar 3.13 Linear Regression Plots scatter 2 of 2

Berdasarkan data diatas di dapatkan hasil sebagai berikut.
 Berikut ini merupakan tampilan output dari tabel descriptive statistics yang menunjukan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (standard deviation). Nilai rata-rata dari jumlah penggunaan bahan bakar (Y) yaitu sebesar 2,7694 dan nilai rata-rata dari jarak pengiriman (X) yaitu sebesar 38,94. Standar deviasi adalah nilai statistik yang dimanfaatkan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam sampel serta seberapa dekat titik data individu ke mean atau rata-rata nilai sampel. N dalam tabel adalah banyaknya data. Jumlah data dari jumlah penggunaan bahan bakar dan jarak tujuan yaitu sebanyak 36 data. Disajikan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Tampilan Output Descriptive Statistics

 Berikut ini merupakan tampilan output dari tabel correlation yang menunjukkan nilai koefisien hubungan korelasi antara dua variabel yaitu jarak pengiriman (X) dengan jumlah penggunaan bahan bakar (Y) yaitu sebesar 0,976. Pearson Correlation merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan arah linier dari dua variabel. N pada tabel menunjukan jumlah data. Disajikan pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Tampilan Output Correlations   

Berikut ini merupakan tabel Variables Entered/Removed yang memberikan informasi mengenai variabel yang dimasukkan (entered) dan dihapus (removed). Metode yang digunakan adalah entered yang artinya semua variabel predictor dimasukan kedalam analisis secara sekaligus. Variables entered berisi jarak pengiriman yang artinya variabel yang dimasukan adalah jarak pengiriman sementara variables removed merupakan variabel yang dibuang. Huruf ‘a’ atau all requested variables entered adalah jumlah data yang telah dimasukan dalam output. Huruf ‘b’ atau dependent variable adalah jumlah penggunaan bahan bakar.  Disajikan pada Gambar 3.16
Gambar 3.16 Tampilan Output Variables Entered/Removed

Berikut merupakan tampilan dari output model summary yang menampilkan nilai R, R square, adjusted R Square, Standard Error of the Estimate, dan Durbin – Watson. R pada output menunjukkan korelasi sebesar 0,976, R Square menunjukkan determinasi sebesar 0,952 dan Adjusted R Square 0,951. R berfungsi unutk menunjukan hubungan antara variabel. R square adalah presentase dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adjusted R Square adalah nilai R square yang telah disesuaikan. Standard Error of the Estimate.
Gambar 3.17 Tampilan Output Model Summary

Berikut merupakan tampilan dari output coefficients yang menyajikan informasi mengenai besarnya nilai B dan standard error pada Unstandardized Coefficients, Beta dalam standardized coefficients, nilai t dan sig. Unstandardized Coefficients digunakan untuk model regresi dimana fungsinya adalah untuk meramalkan gambaran masa depan dengan data masa lalu. Standardized digunakan untuk persamaan regresi dimana fungsinya adalah untuk mengetahui pengaruh dan sumbangan efektif yang diberikan antara variabel independen terhadap dependen, namun hanya berlaku pada saat itu dengan sampel itu. t digunakan untuk menguji keberartian (t-Test) koefisien regresi yang didapatkan. B pada konstanta menunjukan nilai intercept dan slope. Sig berfungsi untuk menunjukan apakah variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Standard error adalah batas minimal kesalahan. Disajikan pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Tampilan Output Coefficients

Berikut merupakan tampilan dari output casewise diagnostics yang menyajikan informasi mengenai besarnya nilai standard residual, jumlah penggunaan bahan bakar, predicted value, dan residual. Standar residual adalah nilai residual yang telah terstandarisasi. Predicted Value adalah jumlah bahan bakar yang diprediksi. Residual adalah sisa dari jumlah penggunaan bahan bakar dengan predicted value. Disajikan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Tampilan dari Casewise Diagnostics

Berikut merupakan tampilan dari output residuals statistics yang menampilkan besar nilai minimal (minimum), maksimal (maximum), rata-rata (mean), standard deviasi (standard deviation), dan jumlah data (N) dari Penggunaan Bahan Bakar. Predicted Value adalah nilai yang diprediksi. Std Predicted Value adalah nilai standard yang diprediksi. Standard error of predicted value adalah kesalahan batas kesalahan yang seharusnya diterapkan dalam batas. Adjusted predicted value adalah hasil penyesuaian dari predicted value. Residual adalah sisa dari jumlah penggunaan bahan bakar dengan predicted value.   Standard residual adalah nilai residual yang telah terstandarisasi. Disajikan pada gambar 3.20.
Gambar 3.20 Tampilan Output Residuals Statistics

Gambar 3.20 merupakan tampilan normal p-p plot of regression standardized residuals yang merupakan diagram untuk menguji asumsi klasik normalitas pada suatu model data. Diagram ini digunakan untuk melihat bahwa titik-titik pada diagram diatas membentuk garis lurus ke atas maka data residual berdistribusi normal. Sumbu X adalah observed cum prob yang artinya nilai kemungkinan kumulatif yang diamati. sumbu Y adalah expected cum prob yang artinya nilai kemungkinan kumulatif yang terjadi. Diagram ini menunjukkan data yang linear karena titik pada diagram menunjukan kenaikan.
Gambar 3.21 Diagram Normal P-P Plot of Regression Standardized
Residual

Gambar berikut ini merupakan tampilan diagram pencar (Scatterplot) dari hubungan antara regression standardized predicted value (sumbu X) dan regression studentized deleted (press) residual (sumbu Y). Diagram ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan ada atau tidaknya homoskedastisitas suatu model data.
Gambar 3.22 Tampilan Scatterplot dari Regression Studentized
Deleted (Press) Residual

Berikut ini merupakan tampilan diagram pencar (scatterplot) dari penggunaan bahan bakar (sumbu X) dan regression standardized predicted value (sumbu Y) yang digunakan sebagai acuan untuk menguji kelinearitasan suatu model data guna untuk memenuhi asumsi klasik dari regresi. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Jadi pada gambar 3.2.10 terdapat hubungan linier yang signifikan antara jarak pengiriman (X) dan penggunaan bahan bakar (Y).
Gambar 3.23 Tampilan Scatterplot dari Penggunaan Bahan Bakar dan
Regression Standardized Predicted Value


3.3. Analisis
 Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari perhitungan menggunakan manual dan pengolahan software. Dapat menganalisis perhitungan keduanya dan membandingkan hasil perhitungan tersebut. Berikut ini penjelasan maksud dari hasil perhitungan menggunakan manual dan pengolahan software.

3.3.1    Analisis Perhitungan Manual
 Berdasarkan perhitungan manual, diketahui terdapat dua variable yaitu variable bebas (Y) dan variable terikat (X). Kedua variable saling berikatan, variable bebas merupakan jumlah bahan bakar sedangkan variable terikat merupakan jumlah jarak pengiriman. Pernyataan ini menandakan bahwa jumlah bahan bakar meramalkan jumlah jarak pengiriman. Perhitungan dari nilai X, Y, X2, dan XY digunakan untuk mencari persamaan regresi pada PT Petrichor, pertama membuat tabel untuk mempermudah pada proses perhitungannya. Jika sudah mendapatkan nilai X, Y, X2, dan XY masukkan nilai-nilai tersebut pada rumus b dan rumus a. Pada hasil perhitungan rumus b diperoleh nilai 0,063 yang menunjukan nilai kemiringan garis regresi linear atau nilai yang menunjukan suatu gradien. Nilai 0,063 merupakan nilai positif yang menunjukan kemiringan garis regresi liniernya ke kanan. Nilai b juga disebut sebagai (slope), semakin besar nilainya akan mempengaruhi nilai peramalan variable terikatnya.
nilai a (intercept) didapatkan sebesar 0,305. Nilai a ini merupakan garis potong pada sumbu tegaknya.
Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi yang didapatkan. Jika jarak pengiriman sebesar 95 km maka jumlah penggunaan bahan bakar yang digunakan sebesar 6,29 ≈ 7 liter. Pembulatan dilakukan keatas untuk mencegah kekurangan penggunaan bahan bakar dalam proses pendistribusian dan dilakukan untuk mencegah keterlambatan dalam proses pendistribusian.
Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi yang didapatkan. Jika jarak pengiriman sebesar 105 km maka jumlah penggunaan bahan bakar yang digunakan sebesar 6,92 ≈ 7 liter. Pembulatan dilakukan keatas untuk mencegah kekurangan penggunaan bahan bakar dalam proses pendistribusian dan untuk mencegah keterlambatan dalam proses pendistribusian.
Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi yang didapatkan. Jika jarak pengiriman sebesar 135 km maka jumlah penggunaan bahan bakar yang digunakan sebesar 8,81 9 liter. Pembulatan dilakukan keatas untuk mencegah kekurangan penggunaan bahan bakar dalam proses pendistribusian dan dilakukan untuk mencegah keterlambatan dalam proses pendistribusian.

3.3.2     Analisis Pengolahan Software
 Berdasarkan pengolahan software menggunakan SPSS 16.0. Didapatkan hasil dari pengolahan software kedalam beberapa jenis tabel, berikut merupakan penjelasan dari tabel tersebut.
Tabel Output descriptive statistics nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (standard deviation). Nilai rata-rata dari penggunaan bahan bakar (Y) yaitu sebesar 2,7694 dan nilai rata-rata dari jarak tujuan (X) yaitu sebesar 38,94. Nilai standar deviasi dari penggunaan bahan bakar yaitu sebesar 0,40625 dan nilai standar deviasi dari jarak tujuan yaitu sebesar 6,265. Jumlah data dari penggunaan bahan bakar dan jarak tujuan yaitu sebanyak 36 data.
Tabel output correlation menunjukan besar nilai hubungan antara variable jumlah bahan bakar dengan variable jumlah jarak pengiriman yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,976. Nilai 0,976 memiliki arah hubungan yang positif menandakan semakin jauh jarak pengiriman semakin banyak jumlah bahan bakar yang digunakan, demikian juga sebaliknya. Hasil ini menunjukan bahwa jumlah banyaknya variable bahan bakar dengan jumlah banyaknya variable jarak pengiriman memiliki hubungan yang kuat. Sig (1-tailed) bernilai .000 < 0,05 sedangkan pearson correlations sebesar untuk bahan bakar sebesar 1.000 bernilai positif sedangkan untuk jarak tujuan sebesar 0.976 bernilai positif, sehingga H0 ditolak sementara H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang positif antara penggunaan bahan bakar (X) dengan jarak pengiriman (Y). Sig 1-tailed pada hasil diatas terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y, karena sudah diketahui jenisnya.
Tabel Output Variables Entered/ Removed merupakan hasil variabel enter/ removed yang sudah ditentukan pilihan enter (default) pada form method, dialog box option. Banyak model pada variabel entered ada satu model. Variabel yang dimasukan (variable entered) yaitu jarak pengiriman, variabel yang terhapusnya tidak ada, dan metode yang digunakan ialah metode enter. Pada simbol a menunjukan variabel yang diminta sudah semuanya dimasukan, dan simbol b menunjukan variabel yang terikatnya adalah penggunaan bahan bakar (Y).
Tabel output model summary. R menunjukan korelasi sebesar 0,976. R square menunjukan determinasi sebesar 0,952. Adjust R square sebesar 0,951. Perbandingan nilai R square ternyata lebih besar dibandingkan dengan nilai Adjust R square. Hal ini menyatakan bahwa data ini layak dengan regresi. Korelasi sebesar 0,976 menunjukan hubungan antara jumlah bahan bakar dengan jumlah jarak pengiriman kuat dan koefisien korelasinya sebesar 97,6% sisanya 2,4% disebabkan oleh faktor lain. Untuk a menunjukan prediktor dari jarak tujuan yang memiliki nilai konstan. Durbin-Watson menguji apakah residual yang berdekatan saling berkolerasi. Statistik pengujian bervariasi antara 0-4 dengan nilai 2 mengindikasikan residual tidak berkolerasi, nilai lebih 2 mengindikasikan korelasi negatif antar residual, dimana nilai < 2 mengindikasikan korelasi positif. Maka durbin watson yang terdapat dalam data harus lebih besar dari data tabel yang sudah ditetapkan dalam tabel durbin-watson. rumus (4-d) = 4 - 2,163 =1,837 digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya auto korelasi. Data tersebut tidak mengalami auto korelasi karena 1,5245 < d < 1,837.
Tabel Output Coefficients menampilkan nilai koefisien regresi. Nilai beta (b) memiliki nilai kisaran 0 hingga 1, dimana semakin mendekati 1 maka semakin besar dampak signifikannya. Jarak tujuan diperoleh beta mendekati 0 yang artinya nilai yang diperoleh sudah signifikan. Kolom sig menjelaskan tentang signifikansi hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai sig yang diperoleh dari data diatas memiliki nilai yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,00 (signifikan).  Nilai b pada kolom “unstandardized coefficients” akan membentuk persamaan regresi:
“Y = a + bX = 0,305 + 0,063X”
Bagian “unstandardized coefficients” ditampilkan juga standard error pada masing-masing variabel. Pada kolom berikutnya ditampilkan nilai t pada masing-masing variabel. Nilai t tersebut dapat dimanfaatkan untuk menguji keberartian (t-Test) koefisien regresi yang didapatkan. Cara pengujiannya dapat dilakukan dengan cara “t hitung” dibandingkan dengan nilai “t tabel”. Rumus menghitung perbandingan nilai t menggunakan df = n-k = 36-2 = 34, jadi didapatkan hasil 26,083 > 1,69092. Artinya hubungan antara jarak pengiriman dan penggunaan bahan bakar saling berpengaruh. Nilai sig bernilai .000 < 0,05 sehingga diterima, pada beta bernilai .976 bernilai positif. Artinya terdapat hubungan yang positif antara penggunaan bahan bakar (X) dengan jarak pengiriman (Y).
 Tabel output Casewise Diagnostics menunjukan bahwa terdapat observasi atau sampel dengan nilai absolut studentized residual lebih dari. Standar residual adalah nilai residual yang telah terstandarisasi rata-rata perbedaan penggunaan bahan bakar (X) dengan jarak pengiriman (Y). Jika nilai semakin mendekati 0, maka model regresi semakin baik dalam melakukan pendugaan. Sebaliknya, apabila nilai menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin buruk regresi melakukan pendugaan. Nilai residual didapat dari pengurangan antara penggunaan bahan bakar (Y) dengan predicted value, jika hasil semakin mendekati 0 maka sesuai dengan ramalan yang aktual.
 Tabel Output Residuals Statistics merupakan selisih antara nilai pendugaan (predicted value) dengan nilai pengamatan sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data sampel. Predicted value merupakan nilai yang didapat dari nilai minimum 2,2034 dan nilai maksimum (maximum) 3,4058 untuk nilai rata-rata (mean) 2,7694 dengan standard deviasinya (standard deviation) .39646 serta banyaknya data (N) dari penggunaan bahan bakar yang digunakan adalah 36 data. Standard predicted value merupakan standar yang telah ditetapkan sebagai patokan dengan nilai minimum -1,428 nilai maksimum sebesar 1,605 nilai rata-rata .000 serta banyaknya data (N) sebanyak 36 data. Adjust predicted value merupakan nilai dugaan yang sudah disesuaikan dengan diketahui nilai minimum 2,2038 nilai maximum sebesar 3,417 dengan nilai rata-rata sebesar 2,7696 dan standar deviasi sebesar .39675 dengan jumlah data (N) sebanyak 36 data. Residual merupakan selisih antara nilai pendugaan dengan nilai pengamatan sebenarnya apabila menggunakan data sampel. Diketahui nilai minimum sebesar -.18312 nilai maksimum sebesar .16376 nilai rata-rata sebesar 2,7696 dan nilai standar deviasi sebesar .08863 dengan jumlah data (N) 36 data. Standard residual merupakan penetapan nilai hasil antara nilai pendugaan dengan nilai pengamatan. Diketahui nilai minimum sebesar -2,036 nilai maksimum sebesar 1,821 nilai rata-rata sebesar .000 dan nilai standar deviasi sebesar .986 dengan jumlah data (N) sebanyak 36 data.
Tampilan Gambar 3.21 Diagram Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual menunjukan titik-titik yang menyebar sesuai dengan garis lurus kekanan menandakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada kolom ‘sig’ yang berarti signifikan. Pada P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dengan jarak tujuan sebagai (X) dan jumlah bahan bakar sebagai (Y). Walaupun terdapat penyimpangan pada titik-titik dari garis diagonalnya tetapi tidak terlalu jauh, ini dikarenakan kekurangannya pengolahan data dalam penggunaan rumus kolmogorov-hapiro atau uji normalitas dengan sharpiro-wilk. Namun diagram 3.21 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual menunjukan linear, sebab kebanyakan titik berada disekitar garis.
Tampilan Gambar 3.22 Diagram Scatterplot dari regression Studentized Deleted (Press) Residual merupakan tampilan diagram pencar (Scatterplot) dari hubungan antara regression standardized predicted value (sumbu X) dan regression studentized deleted (press) residual (sumbu Y). Diagram ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan ada atau tidaknya homoskedastisitas suatu model data. Pada diagram scatterplot homoskedastisitas sebagian besar titik-titik menyebar didaerah mendekati nilai nol dan titik-titik sisanya berada diluar nilai nol, disebabkan karena beberapa variansi residual tidak semuanya konstan.
 Tampilan Gambar 3.23 Diagram scatterplot dari penggunaan bahan bakar dan regression standardized predicted value adalah diagram yang ditunjukkan untuk mengetahui hubungan linier antarvariabel X dan variabel Y. berdasarkan pada diagram 3.23 membentuk garis meningkat sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh variabel X dan variabel Y.

3.3.3          Analisis Perbandingan
 Berikut ini akan ditampilkan tabel perbandingan antara perhitungan manual dan pengolahan software dengan koefisien a (intercept) dan koefisien b (slope).

Tabel 3.2.3 Perbandingan Perhitungan Manual dan Pengolahan Software

Perhitungan
Manual
Pengolahan
Software
Koefisien a
0,305
0,305
Koefisien b
0,063
0,063
Berdasarkan hasil dari tabel data diatas, perbandingan antara perhitungan manual dengan pengolahan software memiliki hasil yang sama yaitu hasil koefisien a (intercept) untuk perhitungan manual dan pengolahan software sebesar 0,305 dan koefisien b (slope) untuk perhitungan manual dan pengolahan software sebesar 0,063.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
  
4.1                 Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang jawaban dan ringkasan dari tujuan praktikum yang sudah ditentukan setelah dilakukannya analisa perhitungan serta didapatkan jawaban dari setiap pembahasannya. PT Petrichor adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi jaket. Perusahaan ini menggunakan metode regresi untuk mempermudah dalam memprediksi dan memiliki manfaat dalam pendistribusiannya memproduksi berbagai macam jaket. Berdasarkan hasil perhitungan regresi antara jarak tempuh dengan jumlah bahan bakar pada PT Petrichor baik dalam menggunakan perhitungan software (SPSS 16.0) dan menggunakan perhitungan manual serta menganalisis dari setiap perhitungan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa :
1.    Dengan menggunakan persamaan regresi linier Y = a + bX didapatkan persamaan regresi antara jarak tempuh pengiriman terhadap jumlah bahan bakar yang digunakan oleh PT Petrichor pada saat pengiriman yaitu Y = 0,305 + 0,063 X.
2.    Hasil peramalan dari jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk jarak tempuh sejauh 95 km yaitu 6,29 liter. Hasil peramalan dari jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk jarak tempuh sejauh 105 km yaitu 6,92 liter. Hasil peramalan dari jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk jarak tempuh sejauh 135 km yaitu 8,81 liter.

4.2                 Saran
Saran merupakan suatu solusi yang ditunjukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh praktikan selama
kegiatan praktikum. Saran untuk praktikan yaitu sebagai berikut.
1.   Saat melakukan praktikum, praktikan diharapkan melengkapi perlengkapan dokumen laboratorium seperti kartu praktikum, map yang sudah ditentukan, dan peralatan yang harus dibawa sesuai dengan modul tersebut.
2.   Praktikan sebaiknya belajar sebelum lab dimulai agar praktikan paham dengan apa yang akan dipraktikan dalam praktikum dan dapat menjawab soal TP dengan cepat dan tepat dari asisten laboratorium.
3.   Setiap kelompok diharapkan tenang dalam memperhatikan modul yang diberikan supaya materi yang disampaikan dapat dipahami. Praktikan pada setiap kelompok diharapkan dapat memahami setiap modul yang di berikan oleh asisten laboratorium.
Praktikan diharapkan lebih teliti dalam menghitung baik manual maupun menggunakan software.

DAFTAR PUSTAKA
  
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistika 2 (Statistika Inferensif). Jakarta: Bumi Aksara
Walpole, Ronald E. 1982. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Komentar

Postingan Populer