Beradaptasi pada Revolusi Industri 4.0
ABSTRAK
Pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan dan
strategi dalam memasuki era digital yaitu Making Indonesia 4.0, yang
diluncurkan oleh presiden Joko Widodo april 2018. Karya tulis ilmiah ini
membahas beberapa aspek yang menjadi tantangan bangsa Indonesia dalam
menghadapi dan menerapkan industri 4.0, khususnya
pada peranan teknologi industri terhadap ketenagakerjaan, peranan mahasiswa
terhadap industri 4.0, peranan industri terhadap ekonomi, dan peranan industri
dalam persaingan dunia. Dan Industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia.
Oleh sebab itu diperlukan peranan teknologi industri terhadap ketenagakerjaan,
peranan mahasiswa terhadap industri 4.0, peranan industri terhadap ekonomi, dan
peranan industri dalam persaingan dunia yang diharapkan dapat mewujudkan
revolusi industri 4.0 indonesia kea rah yang lebih baik lagi. Karya tulis
ilmiah ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai apa itu Industri 4.0,
serta tantangan perkembangan dan potensi dalam menerapkannya industri 4.0.
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis memanjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Industri 4.0 Tantangan
Perubahan Perindustrian Indonesia” dengan baik dan tentunya dapat terselesaikan.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tentu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta
pada penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga dengan
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini, seluruh elemen bangsa Indonesia mulai
memberanikan dan menerapkan sistem revolusi industri 4.0 sebagai tantangan
perubahan perindustrian dinegara Indonesia ini. Karena dengan melakukan
perubahan pada sistem revolusi industri kea rah 4.0 tentu akan membantu
perindustrian pada bangsa Indonesia ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwasannya tentu masih
terdapat kekurangan pada penulisan diberbagai macam hal. Oleh karena itu,
penulis menerima kritik dan saran untuk menjadikan karya tulis ini lebih baik
lagi dikemudian hari.
Tangerang, 22 Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Surat
Pernyataan ………………………………………………………….…… i
Abstrak
………………………………………………………………………… ii
Kata
Pengantar ………………………………………………………………… iii
Daftar
Isi ………………………………………………………………………. iv
Bab
I (Pendahuluan) ……………………………………………………………. 1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………............….…… 1
1.2 Rumusan
Masalah ………………………………………………............……… 2
1.3 Tujuan
dan Manfaat ……………………………………………….............……. 2
Bab
II (Hasil dan Pembahasan) ………………………………………………… 3
2.1 Peranan
Teknologi Industri terhadap Ketenakerjaan di Era Industri 4.0 ............. 3
2.2 Peranan
Mahasiswa dalam Menghadapi Industri 4.0 …………………...........… 3
2.3 Peranan
Industri dalam Mempercepat Kemajuan Ekonomi ………............……. 5
2.4 Peranan
Industri dalam Persaingan Dagang Dunia ………………............…….. 6
Bab
III (Kesimpulan dan Rekomendasi) ……………………………….…….... 8
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………...
8
3.2 Rekomendasi …………………………………………………………… 8
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………….. 9
Daftar
Riwayat Hidup …………………………………………………………. 10
Lampiran
………………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada saat ini
negara-negara di dunia tengah dihadapkan dengan kehadiran revolusi industri
4.0, salah satunya yaitu Indonesia. Menurut presiden Joko Widodo, negara
Indonesia harus cepat merespon perubahan dunia khususnya revolusi industri 4.0,
pernyataan tersebut tentu mengisyaratkan perlunya keterlibatan pemangku para politik
global, seperti akademisi, publik, swasta, hingga masyarakat agar tantangan
industri 4.0 yang dihadapi bangsa Indonesia dapat dikelola dengan baik dan
benar. Istilah industri 4.0 sendiri berawal pada sebuah perusahaan asal jerman
yang mempromosikan komputerisasi manufaktur kemudian isu ini mulai dipamerkan
pada industri hannover messe tahun 2011 yang kemudian mengembang dan mulai
diterapkan oleh beberapa negara-negara lain khususnya Indonesia. Sejarah
revolusi industri 4.0 sendiri merupakan perubahan dari revolusi industri
sebelumnya dari mulai revolusi industri 1.0 pada tahun 1784 yang ditandai
dengan mekanisme suatu produksi agar dapat menunjang efektivitas dan efesiensi
kinerja manusia contohnya seperti mesin uap yang digunakan untuk mendukung
mesin produksi sehingga produksi dapat bertambah banyak namun industri 1.0 ini
memiliki dampak negatif dikarenakan banyaknya produk yang dibuat menganggur
secara massal, selanjutnya revolusi industri 2.0 pada tahun 1870 yang ditandai
dengan banyaknya produksi massal dan standarisasi mutu suatu produk fenomena
ini terjadi dikarenakan sebelum lahirnya industri 2.0 sudah terdapat penemuan energi listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk
menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19
sehingga banyak orang yang memanfaatkan hal ini untuk menciptakan suatu produk
seperti lampu, telegraf, dan lainnya. Kemudian revolusi industri 3.0 pada tahun
1969 yang diterapkannya penyesuaian massal dan flektabilitas manufaktur yang
didasarkan pada otomasi, kemudian selanjutnya revolusi industri 4.0 yang
diperkenalkan pada tahun 2011 yang tandai dengan cyber fisik dan kolaborasi
manufaktur (Herman et al, 2015; Irianto, 2017). Pada revolusi industri 4.0 ini akan
membuka peluang pekerjaan-pekerjaan baru dengan kualitas yang lebih baik dan
membutuhkan kualifikasi yang lebih baik sebab industri 4.0 akan mengubah pola
pasar dengan tenaga kerja saat ini (World
Economic Forum, 2016).
Di era revolusi industri
4.0 negara Indonesia memiliki rencana untuk menjadi satu dari sepuluh negara
dengan kekuatan ekonomi terbesar ditahun 2030, sebab industri 4.0 diharapkan
dapat merevitalisasi industri nasional agar mampu bersaing ditingkat global, hal
ini tentu harus dipersiapkan sejak dini oleh pemerintahan Indonesia untuk mulai
menerapkan industri 4.0 dengan lancar. Saat ini beberapa perusahaan di
Indonesia sudah mulai melakukan otomasisasi babak baru industri 4.0 yang
mengsinergikan aspek fisik, digital, dan biologi. Ada lima sektor industri
utama yang Indonesia tekankan dalam menerapkan industri 4.0 yaitu industri
makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektonik.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan
yang telah dijabarkan, karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan solusi
terbaik bagi pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan di revolusi industri
4.0, khususnya pada peranan teknologi industri terhadap ketenagakerjaan,
peranan mahasiswa terhadap industri 4.0, peranan industri terhadap ekonomi, dan
peranan industri dalam persaingan dunia
1.3 Tujuan
dan manfaat karya tulis
Tujuan karya tulis ilmiah
ini adalah mengetahui bagaimana strategi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan
yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0. Manfaat yang ingin disumbangkan dalam
karya tulis ini diharapkan dapat memberikan gagasan kreatif berupa rekomendasi
cara agar bangsa Indonesia tidak
salah jika menerapkan sistem yang efektif
pada revolusi industri 4.0.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Saat ini pemerintah Indonesia sedang menerapkan revolusi industri
4.0, penerapan tersebut berdampak pada timbulnya prokontra dimasyarakat, ada
yang setuju dengan penerapan tersebut, namun disisi lain terdapat masyarakat
yang tidak setuju dengan penerapan tersebut. Sejatinya, revolusi industri 4.0 akan
memiliki dampak buruk terhadap pemerintah yang gagap dan tidak mampu
memanfaatkan perkembangan teknologi yang melaju cepat, sebab industri 4.0 tidak
hanya merubah modal bisnis dan kompetisi, tapi juga merombak sistem ekonomi dan
masyarakat, hal ini yang perlu diwaspadai oleh pemerintah sebelum melakukan
perubahan pada revolusi industri. Pemerintah juga harus mencari sistem apa saja
yang dibutuhkan, sebab industri ini menerapkan kombinasi seperti aspek fisik,
digital, dan biologi. Diantaranya pemanfaatan kecerdesan buatan, robotika, dan
mesin learning pada manufaktur. Ini
termaksud pemanfaatan data skala besar atau big data, cloud compering, dan
konektivitas internet. Bukan hanya itu saja, peran pemerintah dalam menerapkan industri
4.0 diharuskan untuk dapat memberikan bentuk harmonisasi aturan dan kebijakan
pada penerapan industri 4.0 sehingga tidak menimbulkan masalah pada
ketenagakerjaan dikemudian hari. Revolusi industri 4.0 akan memberikan dampak
positif pada teknologi industri terhadap ketenakerjaan, sebab dengan adanya
teknologi yang semakin maju tentu akan mempermudah pekerjaan terutama dalam
lima sektor yang menjadi fokus utama Indonesia.
Menurut presiden Joko Widodo bahwasannya anak muda (mahasiswa)
dan kaum milenial harus mulai beradaptasi dengan cepat untuk merespon industri
4.0 seperti yang dibutuhkan saat ini ialah kemajuan teknologi dan kesiapan SDM
serta ekosistem ekonomi yang baik dan regulasi yang mendukung. Revolusi industri
generasi 4.0 merupakan tantangan besar untuk mahasiswa saat ini, terdapat
beberapa hal yang harus dibekali kepada mahasiswa dalam menghadapi industri 4.0
diantaranya ;
1.Memahami
perkembangan teknologi
Mahasiswa harus memahami sistem pada revolusi industri
jika tidak ingin kalah bersaing dalam persaingan global, pada revolusi industri
4.0 akan banyak pekerjaan yang telah menggunakan suatu sistem yang terintegrasi
dengan jaringan internet (internet of
things). Oleh sebab itu pemahaman perkembangan akan teknologi menjadi suatu
hal yang fundamental bagi mahasiswa.
2.Memanfaatkan
teknologi dengan baik
Mahasiswa sejatinya tidak mungkin terlepas dari
teknologi, banyaknya tugas yang diberikan pada saat kuliah sehingga membuat
mahasiswa memiliki bantuan terhadap teknologi. Mahasiswa dituntut untuk terus
menggunakan teknologi dengan baik guna mempermudah dalam mencapai tujuan masa
depannya terutama dalam industri 4.0.
3.Mengikuti
kompetisi berbasis teknologi
Saat ini sudah banyak macam kegiatan perlombaan yang diperuntukan
untuk mahasiswa dimana sebenarnya kegiatan tersebut dapat mengasah dan
membekali kemampuan para mahasiswa dalam mempersiapkan diri didunia pekerjaan.
Salah satunya yaitu kegiatan Gemastik yang diselenggarakan setiap setahun
sekali oleh kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi, acara ini
bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat dalam pengembangan teknologi
informasi dan komukasi sebagai bekal awal dalam mengasah kemampuan diri didunia
pekerjaan.
4.Mengikuti
magang diperusahaan teknologi
Di Indonesia sudah terdapat beberapa perusahaan yang
sudah menerapkan sistem industri 4.0, ini merupakan suatu kesempatan bagi para
mahasiswa untuk mulai mengetahui pola sistem pada revolusi tersebut dan mencoba
untuk beradaptasi agar tidak bingung dalam menghadapi industri 4.0.
5.Aktif
berorganisasi yang beradaptasi pada teknologi
Berorganisasi dapat memberikan softskill sebagai bekal
pada mahasiswa
untuk dapat berperan aktif saat terjun pada dunia
pekerjaan. Dalam dunia
kampus, segala bentuk kegiatan organisasi selalu
dibantu oleh peran dari teknologi yang memungkinkan kemudahan dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi tersebut. Pernyataan tersebut yang disarankan untuk para
mahasiswa segera aktif diberbagai organisasi yang beradaptasi pada teknologi
sebagai bantu loncatan dalam menghadapi industri 4.0 yang menerapkan sistem internet of things.
6.Mengembangkan
pola pikir yang kritis dan positif.
Gaya berpikir kritis dan positif merupakan suatu hal
yang tidak mungkin terlepas dari mahasiswa. Industri 4.0 telah merubah dalam
aspek pendidikan yang memungkinkan adanya perubahan pada sistem pendidikan,
sehingga mahasiswa harus mulai dengan cepat merespon perubahan tersebut.
Mahasiswa yang merupakan agent of change diharapkan dapat
berkontribusi untuk membangun bangsa Indonesia terutama dalam segi perubahan
ekonomi yang lebih baik, adanya revolusi industri 4.0 ini sebenarnya memberikan
begitu kemudahan bagi mahasiswa dalam menentukan arah baru pergerakan
mahasiswa. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi ini nantiya
membuat pergerkan mahasiswa lebih tertata, lebih menarik dan kreatif. Apabila
mahasiswa zaman ini gagal beradaptasi dan membangun strategi, maka revolusi
industri generasi keempat ini dapat menjadi suatu ancaman yang nyata dan
membuat gerakan mahasiswa hari ini ditinggalkan karena dianggap tidak relevan.
Menteri perindustrian airlangga hartarto optimis bahwasannya
dengan industri 4.0 akan membuat industri manufaktur semakin produktif dan
berdaya saing sehingga mampu mendorong ekonomi nasional. Ada lima sektor industri
utama yang Indonesia tekankan dalam menerapkan industri 4.0 yaitu industri
makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektonik. Lima
sektor tersebut dipilih berdasarkan hasil evaluasi dampak ekonomi, kriteria
kelayakan implementasi yang mencakup ukuran produk domestik bruto nilai
perdagangan serta potensi dasar terhadap industri lain, dan kecepatan penetrasi
pasar, serta kontribusinya terhadap PDB dan memiliki daya saing internasional.
Peran pemerintah selain sudah mempersiapkan making Indonesia 4.0 diharuskan
untuk lebih optimis dalam menjalankan dan menerapkan perubahan industri
tersebut sebab diperlukan kesiapan mulai dari infrastruktur fisik, ketersediaan
gas dan gas, serta digital.
Apabila berbagai permasalahan yang menghambat pertumbuhan
sektor industri seperti penyediaan infrastuktur fisik, ketersediaan gas,
listrik dan iklim investasi yang kondusif dapat ditemukan solusinya, maka
sektor industri di yakini dapat berperan lebih besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Modal bangsa Indonesia yang dapat diandalkan
dalam memasuki industri 4.0 ialah dengan mengandalkan jumlah penduduk yang
mencapai 260 juta jiwa, dimana terdapat sekitar 160 juta jumlah penduduk yang
berusia produktif yakni 14 – 64 tahun. Diharapkan dengan jumlah masyarakat
tersebut tentu akan memberikan bonus demografi bagi Indonesia dalam menghadapi industri
4.0, hal tersebut mungkin saja dapat membantu untuk mempercepat kemajuan
ekonomi nasional.
Pada
era industri 4.0 memiliki dampak 3 ribu kali lebih dahsyat dibandingan dengan
efek pada saat era industri 1.0 pada abad ke-19 (Mckinsey). Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yang mengenalkan konsep Revolusi
Industri 4.0 Klaus Schwab dalam pidatonya menyatakan bahwasannya
pemenang kompetisi di perdagangan ialah mereka yang menguasai revolusi industri
4.0. Dari pernyataan tersebut sejatinya pemerintah Indonesia sudah memikirkan untuk memulai strategi dengan
menerapkan kebijakan prioritas nasional (Making Indonesia 4.0) dalam menghadapi
industri 4.0 seperti perbaikan alur aliran nasional, mendesain ulang zona industri,
membangun infrastruktur digital nasional, dan peningkatan kualitas SDM.
Beberapa prioritas tersebut dimaksudkan untuk memberikan efisiensi dan
produktivitas, walaupun disisi tentu akan menghapus beberapa pekerjaan namun
jika bangsa Indonesia berhasil menerapkan dan menyesuaikan diri dengan revolusi
industri 4.0 tentu akan banyak melahirkan berbagai macam lapangan kerja baru
yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi nasional seperti yang sudah
disampaikan oleh presiden Joko Widodo pada saat menghadiri Peresmian Pembukaan
Indonesia Industrial Summit Tahun 2018 dan Peluncuran Making Indonesia 4.0,
sehingga dapat bersaing dalam perdagangan dunia.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan dalam
kehidupan disetiap aktivitas manusia, banyak kemudahan dan inovasi yang
diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital, namun demikian digitalisasi
juga dapat membawa dampak negatif. Sebab peran manusia setahap demi setahap
diambil alih oleh mesin otomatis, ini yang yang harus diantisipasi oleh
pemerintah. Secara fundamental industri 4.0 telah mengubah cara kegiatan
manusia menjadi lebih efektif terutama saat bekerja sehingga dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap kerjanya tersebut. Industri 4.0 membutuhkan tenaga
kerja yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi,
dan literasi manusia. Oleh karena itu tenaga kerja saat ini dan tenaga kerja
dimasa yang akan datang diharapkan dapat mengikuti dan menyesuaikan diri dengan
keadaan tersebut.
Satu hal yang sudah pasti bahwasannya industri 4.0 sudah
datang dan tidak mungkin untuk ditolak atau menghindarinya, proses ini akan
terus berjalan dan harus segera menepis dampak negative dari industri 4.0 sebab
sudah tidak ada yang menghentikannya.
3.2 Rekomendasi
Memasuki industri 4.0 negara Indonesia harus memikirkan
persiapan apa yang harus dilakukan dalam menerapkannya dan memikirkan dampak
yang akan terjadi setelahnya. Kemampuan diri pada masyarakat Indonesia perlu
ditanamkan akan pentingnya pengembangan kemampuan seperti hardskill dan
softskill guna membekali persaingan saat didunia kerja. Karya tulis ini dibuat
untuk menimbang akan pentingnya strategi persiapan bangsa Indonesia dalam
menjawab tantangan Industri 4.0 dan memberikan kesadaran akan dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ini 10 Tantangan RI di Era Industri 4.0 Menurut
Menperin. (2018). Diambil pada 2 Maret 2019 dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20180417185422-4-11394/ini-10-tantangan-ri-di-era-industri-40-menurut-menperin
Karnawati, D. (2017). Revolusi industri, 75% jenis
pekerjaan akan hilang. Diambil dari https://ekbis.sindonews.com/read/1183599/34/revolusi-industri-75-jenis-pekerjaan-akan-hilang-1488169341
Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden
Jokowi. (2018). Diambil pada 2 Maret 2019 dari https://www.merdeka.com/uang/untung-rugi-revolusi-industri-40-versi-presiden-jokowi.html
Era Revolusi Industri 4.0: Perlu Persiapkan Literasi
Data, Teknologi dan Sumber Daya Manusia. (2018). Diambil pada 1 Maret 2019 dari
https://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/01/17/era-revolusi-industri-4-0-perlu-persiapkan-literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-manusia/
WORLD ECONOMIC FORUM. (2017). Jobs and the Fourth
Industrial Revolution. [Online] World Economic Forum. Available from: https://www.weforum.org/about/jobs-and-the-fourth-industrial-revolution
Data Fakta: Peluang di Era Industri 4.0. (2018).
Diambil pada Januari 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=GjenZiE8tbU
Fakta Data: Revolusi 4.0. (2018). Diambil pada Januari
2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=1p3wd5FqOsM
Komentar
Posting Komentar