Whats On Discrimination and ethnocentris
Assalamu’alaikum. Wr,
Wb.
Salam
super untuk para pembaca sukses, dimana ada buku disitu kamu baca. Nah, pada postingan kali ini agak sedikit
berbeda, sebab dipostingan kali ini akan membahas mengenai
pertentangan-pertentangan sosial yang biasa terjadi pada masyarakat. Kira-kira
seperti apa yah ? Ya, benar seperti Perbedaan Kepetingan, Prasangka, Diskriminasi, Ethnosentrisme,
dan lain-lainnya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya “Diskriminasi dan Ethnosentrisme” saja, kalau yang lainnya bisa
dibahas dipostingan selanjutnya. Seperti biasa, postingan ini akan membahas
sesuai dengan beberapa pertanyaan umum yang sering muncul.
- Apa
pengertian dari Diskriminasi dan berikan contohnya ?
- Apa
itu Ethnosentrisme dan berikan contohnya ?
- Faktor-faktor
apa saja yang menyebabkan munculnya Diskrimnasi dan Ethnosentrisme ?
- Bagaimana
solusi untuk memperbaiki supaya tidak terjadi lagi Diskriminasi dan
Ethnosentrisme ?
Pernahkah
kita sebagai manusia, yang umumnya terkadang memiliki pemikiran dalam
membeda-bedakan orang dengan orang yang lainnya, pemikiran seperti ini tentu
diperbolehkan karena kita akan tahu, kita mau kemana dan harus dengan siapa
kita kesana. Misalnya jika kita ingin atau berniat untuk menjadi seorang
Enterpreneur, tentu kita akan lebih memperbanyak waktu bersama orang-orang yang
sepemikiran sama, sebab ini akan mempermudah dalam mencapai tujuan kita. Lain halnya
jika kita cenderung memperbanyak waktu dengan orang yang memiliki sikap pesimis
ataupun tidak suka berkecimpun didunia
enterpreneur, tentu akan lama prosesnya untuk menjadi seorang enterpreneur
bukan? (Namun bukan berarti kita harus meninggalkan mereka juga).
Dari
sinilah terjadi suatu pembeda-bedakan antara orang yang satu dengan yang
lainnya. Jika kita melihat pada kondisi cerita diatas, tentu tidak ada
negatifnya sebab kita punya rencana dan berniat untuk mewujudkannya, dan kita
tahu pada dasarnya hidup adalah pilihan. Tapi apakah pembeda-bedakan ini ada
dampak negatifnya? Jawabannya tergantung dari manusia itu sendiri dalam
menyikapi masalah tersebut.Dan sekarang kita jawab berbagai pertanyaan diatas.
1.
Apa
itu diskriminasi ?
Diskriminasi merupakan
suatu keadaan timpang atau perilaku yang tidak adil terhadap suatu individu. Diskriminasi
sendiri itu terbagi menjadi dua komponen, ada diskriminasi secara langsung dan diskriminasi secara tidak langsung.
·
Diskriminasi secara langsung
Adalah tindakan yang
sudah jelas langsung merujuk pada suatu hal tertentu. Contohnya, jangan
berteman dengan si B karena dia berkulit hitam, berbadan bau, dan bersisik.
·
Diskriminasi secara tidak langsung
Adalah tindakan yang awalnya
cenderung bersifat netral, namun lama-kelamaan terlihat jelas ada
diskriminatif. Contohnya, ketidakadilan seorang hakim dalam bertindak tegas
untuk menghukum antara golongan orang kaya dan golongan orang miskin.
2.
Apa
itu Ethnosentrisme ?
Etnosentrisme
adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya
sendiri. Dan dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia,
etnosentrisme sendiri memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat.
Ethnosentrisme sendiri dibagi menjadi dua tingkatan, ada ethnosentrisme tingkat rendah dan ethnosentrisme tingkat tinggi.
·
Ethnosentrisme tingkat rendah
Ialah yang dapat bermanfaat
untuk perkembangan kelompok, dan dapat menimbulkan rasa kebangsaan,
patriotisme, dan kemauan untuk berkorban. Contohnya, seorang mahasiswa yang
bernama Akbar berhasil menciptakan mobil yang ramah lingkungan.
·
Ethnosentrisme tingkat tinggi
Ialah yang dapat merusak
komunikasi antar budaya dan juga merendahkan kebudayaan lain. Contohya, Banyak kebudayaan
lain, menganggap kebudayaan Phuket Thailand dinilai aneh dan berbahaya. Kita bisa
lihat dari keanehan budaya nya yang bernama Impaling, yaitu festival vegetarian
yang kegiatannya berupa penusukan benda tajam seperti pisau, tombak, pedang ,
dan lain-lainya melalui pipi wajah mereka, sebab masyarakat phuket yakin dengan
melakukan hal itu akan ada dewa yang masuk kedalam tubuh mereka untuk melindungi
dari kejahatan bentuk apapun. (agak mainstream memang).
3.
Faktor-faktor
Terjadinya Disriminasi dan Ethnosentrisme
Ø Diskriminasi
Terjadinya diskriminasi
dalam masyarakat biasanya dilatarbelakangi oleh regenerasi ke generasi yang
memiliki sejarah yang sudah melekat, oleh perkembangan sosio-kultural dan
situasional, faktor kepribadian pada setiap individu dan perbedaan keyakinan
yang dianut, dan masih banyak yang lain-lainnya.
Ø Ethnosentrisme
Adapun faktor penyebab
Etnosentrisme timbul diantara masyarakat yaitu faktor budaya politik dan
pluralisme suatu bangsa.
4.
Solusi
supaya tidak terjadi Diskriminasi dan Ethnosentrisme
Ø Solusi tidak terjadi Diskriminasi
ü Menyadari
bahwa yang membedakan manusia di sisi Allah adalah kualitas
ketaqwaan mereka. Sebab dimata Allah semua mahkluknya adalah sama,
tidak membedakan orang kaya, miskin, raja, penjual, penjual kue,penjual
batagor, dan lain-lain.
ü Melihat
keragaman ciptaan, bangsa dan suku adalah sesuatu yang wajar. Sebab semakin
banyak keragaman perbedaan tentu akan membuat hidup lebih berwarna.
ü Membiasakan
diri menghindari sifat-sifat saling merendahkan, saling mencela, saling
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, saling berperasangka jelek
(saling curiga), saling mencari-cari kejelekan orang lain, saling
menggunjing.
ü Dan
lain-lainnya.
Ø Solusi tidak terjadi Ethnosentrisme
ü Mewujudkan
sikap keterbukaan dan mau mengenal dengan budaya lain, sebab kita tahu
pribahasa “tak kenal maka tak sayang”.
ü Mulailah
belajar untuk dapat memahami dan menerima berbagai macam keanekaragaman. Apalagi
kita sebagai warga negara Indonesia, yang tentunya sangat banyak keanekaragaman
budaya dari sabang sampai marokeh yang semua budayanya harus kita akui.
ü Meningkatkan
pendidikan multikultural pada sistem belajar, untuk terbiasa menyikapi dari
tiap-tiap perbedaan budaya tersebut.
ü Menghilangkan
sikap menghakimi dan berasumsi diri.
ü Dan
lain-lainnya.
Kesimpulan dari
postingan ini
Penulis
mengutarakan bahwasannya sikap diskriminasi dan ethnosentrisme merupakan sikap tercela
dan tidak baik dari segimanapun, sebab sikap kedua hal ini berbahaya jika
terjadi akan berdampak negatif dan sudah melanggar HAM juga. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia yang merupakan khalifah
dimuka bumi ini harus berintropeksi diri agar selalu berpikir positif, dan
selalu berikhtiar kepada Sang Pencipta.
Mungkin itu saja,
bilamana ada kekurangan silahkan berkomentar. Terima kasih, Wassalam .....
Sumber terkait
Komentar
Posting Komentar