Apa itu kebudayaan, unsur, dan wujudnya ?
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Hello
para pembaca sukses salam super, ketemu lagi setelah kian lama jarang ngblog
dan akhirnya ngblog lagi. Nah pada postingan kali saya akan membahas mengenai Kebudayaan,
sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa negara tercinta Indonesia merupakan
negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat luas dari sabang sampai
marauke, ditambah lagi Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi wajar jika
banyak sekali budaya didalamnya. Maka dari itu, saya akan membahasnya satu
persatu melalui beberapa pertanyaan yang meliputi :
1. Apa
itu pengertian kebudayaan ?
2. unsur-unsur
yang terdapat didalam kebudayaan apa saja ?
3. Dan
Wujud kebudayaan itu seperti apa ?
1. Pengertian kebudayaan
Kalau dilihat diWiki, kebudayaan diambil
dari bahasa sangsekerta
kata Buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
yang dapat kita artikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal seorang manusia dalam menjalankan roda
kehidupan.
Budaya sendiri merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok dimasyarakat ataupun orang dan di wariskan dari generasi ke generasi.
Kita bisa lihat disekitar lingkungan kita, pasti ada aja kebudayaan yang harus
kita hormati/taati dan jalankan.
Dimana budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa dan
yang lain.
Selain itu, budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh,
dimana budaya tersebut bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan prilaku
komutatif dan tentunya unsur-unsur sosial budaya ini tersebar meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
2. Unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan
Sebelumnya
kita pahami dulu yuk, apa itu unsur? Unsur merupakan sesuatu yang tunggal dan
tidak dapat diuraikan lagi menjadi sederhana.
Yang
perlu dipahami bahwa, mempelajari unsur-unsur kebudayaan itu penting. Mungkin
diantara para pembaca sukses pernah membaca buku yang berjudul “UNIVERSAL
CATAGORIES OF CULTURE” yang merupakan karangan dari Kluckhon. Didalam buku
tersebut, beliau membagikan kebudayaan yang ia temukan diberbagai penjuru
bangsa didunia, dari yang sistem kebudayaan sederhana seperti masyarakat yang
hidup dipedesaan sampai sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat yang
hidup diperkotaan.
a. Sistem Bahasa
Bahasa
merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi
mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada
generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa
menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut
Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan
maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri
terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan
beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku
bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi
bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut
Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah
karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat
intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan
bahasa sering terjadi.
b. Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam
ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup
pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
Masyarakat
pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian
tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan
oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono,
pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara
tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan
mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen
hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus
peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai
nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui
kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut.
Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak
gugusan bintang di langit
Banyak
suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui
dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai.
Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui
dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat
tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang
alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya.
Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan
mengenai, antara lain:
·
. alam sekitarnya;
·
. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah
tempat tinggalnya;
·
. binatang yang hidup di daerah tempat
tinggalnya;
·
zat-zat,
bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
·
. tubuh manusia;
·
. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
·
. ruang dan waktu.
c. Sistem Kekerabatan dan
Organisasi Sosial
Unsur
budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat
kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai
macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke
hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk
organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan
berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena
perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau
organisasi sosial.
d. Sistem Peralatan Hidup dan
Teknologi
Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam
memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu
masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan
bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang
unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan
bahasan kebudayaan fisik.
e. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian
Hidup
Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada
masyarakat tradisional, antara lain
·
. berburu dan meramu;
·
. beternak;
·
. bercocok tanam di ladang;
·
. menangkap ikan;
·
. bercocok tanam menetap dengan sistem
irigasi.
Pada
saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat
yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam
secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian
hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh
arus modernisasi.
Pada
saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama
dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup
manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi
hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang
mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
f. Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam
usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal
mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku
bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut
oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan
mereka
masih primitif.
g. Kesenian
Perhatian
ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan
dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal
tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan
proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal
tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam
suatu masyarakat.
Berdasarkan
jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni
lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental,
sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni
gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran
maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari,
ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.
3. Wujud kebudayaan
Koentjaraningrat,
wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan
kebudayaan fisik.
• Nilai-nilai Budaya
Istilah
ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari
semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah
dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah
yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia
berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
• Sistem Budaya
Dalam
wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan
dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem
tertentu.
• Sistem Sosial
Sistem
sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud
tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud
ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
• Kebudayaan Fisik
Kebudayaan
fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan
megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki,
komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Nah,
itulah penjelasan mengenai pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, serta wujud
kebudayaan. Semoga dengan mengenal dan memahami poin tersebut, kita semakin
penasaran dan suka mempelajarinya terutama budaya Indonesia sendiri. Terima
kasih …..
Rumah
inggris berkaca-kaca
Salam
manis buat yang baca
Referensi : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya
Disalin dari Buku Sekolah Elektronik
Antropologi (Siany L, dan Atiek Catur B)
Komentar
Posting Komentar